Kamis, 27 September 2012

Menulis


a. Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis yang disertai dengan aktivitas berpikir dan berbahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000: 1219) menulis diartikan sebagai kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan; membuat huruf dengan pena.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus malalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur (Tarigan, 1985: 3-4).
Robert Lado (lewat Suriamiharja, 1996:1) menyatakan bahwa: To write is to put down the graphic symbols that represent a language one understand, so that other can read these graphic representation. Kalimat di atas dapat diartikan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya.
Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain  secara tertulis. Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat, membuat laporan, dan sebagainya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa teori di atas yaitu bahwa menulis adalah kegiatan berbahasa secara tidak langsung yaitu dengan melukiskan atau menuangkan ide, gagasan, atau perasaan dalam bentuk grafis atau lambang-lambang grafis berupa huruf, kata, kalimat, dan parangaf secara utuh dan bermakna.

b. Keterampilan Menulis
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh tentang pengertian menulis, selanjutnya dapat diperoleh pengertian bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan atau menuangkan ide, gagasan, atau perasaan dalam bentuk grafis atau lambang-lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri ataupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Keterampilam menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang penting di dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Selain itu, menulis dapat melatih seseorang untuk berpikir kritis dan kreatif. Pada saat menulis, penulis didorong untuk mengungkapkan gagasan dan pikirannya secara kritis, kemudian dengan kreatif  menyusun ide dan gagasannya ke dalam serangkaian bahasa yang efektif agar dapat dengan tepat diterima oleh pembaca.
Dalam menulis diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang berkesinambungan dan mempunyai urutan logis dengan menggunakan kosakata dan tata bahasa tertentu atau kaidah bahasa yang digunakan sehingga dapat menggambarkan atau dapat menyajikan informasi yang diekspresikan secara jelas. Itulah sebabnya diperlukan latihan dan praktek yang terus-menerus dan teratur untuk terampil menulis.
Keterampilan menulis adalah kecakapan seseorang untuk memakai bahasa secara tertulis, bagaimana ia mampu mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya dalam bentuk tulisan. Seseorang akan dikatakan terampil menulis apabila hasil tulisannya sudah baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Diungkapkan Suriamiharja (1996: 3) seseorang dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksud dan tujuannya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Adel Stein & Dival  (dalam Tarigan, 1986: 6-7) antara lain:
a.       tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis mempergunakan nada yang serasi,
b.      tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh,
c.    tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar: memanfaatkan struktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah bergumul memahami makna tersurat dan tersirat,
d.  tulisan yang baik mencerminkan keampuhan sang penulis secara meyakinkan: menarik minat pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemontrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat-teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis,
e.       tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif,
f.       tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal kecil seperti itu dapat memberi akibat yang kurang baik terhadap karyanya.
 Untuk dapat mencapai tingkat keberhasilan dalam menulis, menurut D. Angelo (dalam Tarigan, 1983: 22) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) penentuan maksud dan tujuan penulisan, agar pembaca memahami ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri, (2) kondisi pembaca, artinya tulisan tersebut ditujukan kepada pembaca yang bagaimana sehingga tulisan yang dibuat menjadi suatu karya yang berguna, dan (3) waktu dan kesempatan, artinya: apakah tulisan yang dibuat sesuai dengan berlangsungnya suatu kejadian sehingga menarik untuk dibaca.
Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia dan dapat melatih manusia untuk berpikir kritis dan kreatif. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan menulis. Menurut Sabarti Akhadiah (1991: 1-2) ada delapan kegunaan menulis, sebagai berikut.
1.    Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui sampai di mana pengetahuannya tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu, penulis harus berpikir menggali pengetahuan dan pengalamannya,
2.      Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Dengan menulis, penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasan,
3.     Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoretis mengenai fakta-fakta yang berhubungan,
4. Penulis dapat mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih samar-samar,
5.      Penulis akan dapat meninjau dan menilai gagasannya sendiri secara objektif,
6.      Dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret,
7.   Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain,
8.      Dengan kegiatan menulis yang terencana membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
  Berdasarkan teori-teori di atas, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan atau kecakapan seseorang dalam menyampaikan ide, gagasan atau segala sesuatu yang ada dalam pikirannya dalam bentuk tulisan yang tertib dan teratur sehingga dapat dibaca, dimengerti, dan dipahami oleh orang lain secara tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...