Tampilkan postingan dengan label Discourse Analysis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Discourse Analysis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 September 2012

Analisis Wacana Artikel


Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan
12-12-2011 | Bekti-medicastore.com
Detokx atau detoksifikasi mulai populer saat ini. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya, tetap saja tidak menyurutkan keinginan orang untuk mencobanya. Detox sendiri digambarkan sebagai suatu cara untuk mengeluarkan zat berbahaya (toxin) dari dalam tubuh. Beberapa orang melaporkan menjadi lebih fokus & energik setelah melakukan program detoksifikasi tubuh. Meskipun, menurut para ahli, hal tersebut dapat dikarenakan adanya keyakinan bahwa mereka telah melakukan hal yang bermanfaat terhadap tubuh.
Karena masih kurangnya bukti yang menunjukkan bahwa proses detoksifikasi dapat membuang bahan berbahaya (toxin) dari tubuh, membuat kalangan medis masih meragukan efektivitas dari program detoksifikasi tersebut. Pada proses alami tubuh, sebagian besar bahan berbahaya (toxin) yang masuk kedalam tubuh akan dihilangkan lewat ginjal & hati, untuk kemudian dikeluarkan melalui air seni & feses.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai detox atau detoksifikasi tubuh terutama lewat pengaturan pola makan (detox diet) ini, dapat dilihat pada artikel berikut, yang medicastore ambil dari berbagai sumber.
Banyak cara untuk melakukan detoksifikasi, bisa dengan diet makanan tertentu, mandi lumpur, terapi dengan air laut, terapi dengan bahan herbal, terapi urin dll.Untuk detoksifikasi melalui pengaturan pola makan (detox diet), bisa dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayur & buah atau mengkonsumsi suplemen herbal tertentu dalam bentuk serbuk maupun kapsul.
Biasanya program detoksifikasi lewat pengaturan pola makan (detox diet) ini dimulai dengan suatu periode puasa, kemudian dilanjutkan dengan pengaturan pola makan secara ketat (hanya mengkonsumsi sayur & buah mentah, jus buah, air, dll) serta konsumsi suplemen atau teh tertentu, untuk kemudian diakhiri dengan pembersihan usus besar (colon). Sebagian besar proses detoksifikasi tersebut berjalan selama 7-10 hari.
Ide dasar dari proses detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) adalah dengan tidak mengkonsumsi makanan yang diduga dapat mengandung bahan berbahaya (toxin). Sehingga tubuh akan terbebas dari zat berbahaya tersebut. Tubuh sendiri juga telah mempunyai mekanisme tersendiri yang dapat mengeluarkan zat berbahaya tersebut dari dalam tubuh.
Manfaat dari proses detoksifikasi tubuh sendiri hingga saat ini masih diperdebatkan. Banyak yang mendukung tetapi banyak juga yang menyangsikan, terutama karena tidak adanya bukti ilmiah yang membuktikan bahwa proses detoksifikasi dapat benar-benar membuang bahan berbahaya (toxin) dari tubuh.
Bagi yang mendukung, mereka mengatakan merasa lebih segar & energik setelah melakukan proses detoksifikasi karena bahan berbahaya (toxin) telah dikeluarkan dari tubuh mereka. Tetapi hal tersebut dapat juga terjadi karena pengaturan pola makan yang telah dilakukan.Pada proses detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) biasanya mereka menjadi :
1.      Mengkonsumsi lebih banyak air
2.      Mengkonsumsi lebih sedikit / tidak sama sekali alkohol & kafein
3.      Mengkonsumsi lebih sedikit lemak & protein dari hewan
4.      Mengkonsumsi lebih sedikit makanan olahan menjadi banyak mengkonsumsi makanan segar & berserat seprti sayur & buah-buahan.
Pada akhirnya pengaturan pola makan yang sehat seperti inilah yang akan memberikan manfaat pada tubuh. Yaitu dengan mengkonsumsi lebih banyak sayur & buah-buahan & lebih sedikit mengkonsumsi makanan olahan ataupun makanan yang berlemak.
Detoksifikasi tubuh melalui pengaturan pola makan (detox diet) dimaksudkan untuk membersihkan seluruh tubuh dari bahan berbahaya (toxin) yang ada dalam tubuh. Tetapi banyak orang yang salah mengartikan hal tersebut sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Padahal efek penurunan berat badan tersebut terjadi karena mereka mengurangi / bahkan tidak mengkonsumsi sama sekali makanan yang mengandung karbohidrat & lemak saat melakukan proses detoksifikasi. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan detoksifikasi tubuh :
a.       Detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) tidak disarankan untuk dilakukan oleh remaja. Hal ini karena remaja masih membutuhkan kalori & protein yang cukup untuk mendukung masa pertumbuhan & perkembangannya. Sehingga diet yang melibatkan pengaturan ketat terhadap makanan tertentu, sangat tidak dianjurkan. Terutama apabila remaja tersebut termasuk aktif melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga.
b.      Detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) juga tidak disarankan untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai masalah kesehatan, seperti : diabetes, penyakit jantung atau masalah kesehatan kronis lainnya. Demikian juga bagi wanita hamil & mereka yang mempunyai gangguan pola makan, detox diet juga sebaiknya dihindari.
c.       Suplemen untuk detoksifikasi dapat mempunyai efek samping. Banyak dari suplemen yang digunakan untuk proses detoksifikasi sebenarnya merupakan laksativa, yaitu suatu bahan yang dibuat untuk melancarkan buang air besar. Suplemen yang mempunyai sifat laksativa dapat menimbulkan efek samping seperti dehidrasi, ketidak seimbangan mineral dalam tubuh ataupun masalah pada sistem pencernaan.
Proses detoksifikasi tidak dapat menghilangkan lemak dalam tubuh. Banyak orang yang melakukan detoksifikasi merasa turun berat badannya, padahal sebagian besar yang hilang tersebut adalah air & sedikit massa otot. Orang tersebut juga akan bertambah lagi berat badannya bila telah menyelesaikan program detoksifikasinya.
Detox diet hanya dapat dijalankan dalam jangka pendek. Karena pengaturan pola makan tersebut dapat mengganggu sistem metabolisme, maka program detoksifikasi dengan pengaturan pola makan dianjurkan hanya untuk dilakukan dalam jangka pendek saja.
Menjaga kesehatan memang sangat penting untuk dilakukan, karena mencegah tetap akan lebih baik daripada mengobati. Tetapi disarankan, agar kita juga dapat bijak untuk memilih program pencegahan yang akan dilakukan supaya tujuan akhir untuk tetap sehat, dapat tercapai. Melakukan aktifitas fisik secara rutin & mengatur pola makan tetap sehat & seimbang, terbukti merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan yang dapat kita lakukan.
2.2 Analisis
2.2.1 Tema
Artikel ini memiliki tema cara mengeluarkan racun dari tubuh. Tema merupakan perumusan dari kristalisasi topik – topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan atau tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut     ( Gorys,keraf,1984 : 107 ). Tema memiliki 4 sifat:
a.       kejelasan
b.      kesatuan
c.       perkembangan
d.      keaslian
Tema artikel ini “ cara mengeluarkan racun dari tubuh ( detoksifikasi ). Tema ini memiliki 4 sifat di atas yakni jelas dari kalimatnya dan mengandung gagasan utama. Semua gagasan yang ada memiliki nilai kesatuan karena mengacu  pada tema. Isi dari artikel ini dikembangkan secara logis,urut,dan teratur mulai dari awal hinga akhir. Keaslian idenya pun juga diperhatahankan dari tiap kata yang ditulisnya mengungkapkan fakta dan kemapuan sendiri dari tema yang ada.
2.2.2        Topik
Topik adalah preposisi yang berwujud frase atau kalimat yang di dalamnya terdapat inti topik. Ciri utama sebuah topik adalah cakupannya nasih bersifat umum dan belum diurailan secaraa lebih mendetail. Topik di dalam artikel “ Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan” pola melakukan detoksifikasi dan proses melakukan detoksifikasi. 2 topik inilah yang nantinya akan dikembangkan di dalam artikel ini yang akan menjadi sorotan utama. Meskipun 2 topik yang dibahas tapi tetap menuju kepada 1 tema yaitu detoksifikasi tubuh.
2.2.3        Struktur Artikel
Struktur adalah suatu cara bagaimana sesuatu itu disusun atau dibangun. Struktur artikel adalah komponen – komponen artikel yang terjalin di dalam suatu organisasi yang utuh. Berikut akan dibahas struktur artikel,
1.      Judul ( head )
Struktur artikel yang pertama adalah judul. Judul merupakan bagian terkecil dari suatu wacana. Sifat judul adalah spesifik dan informatif. Seseorang yang sudah membaca judul suatu artikel atau wacana akan memiliki sebuah gambaran tentang apa yang dibacanya. Tak terkadang juga sebuah judul akan mampu menarik minat seseorang untuk membaca artikel itu. Artikel ini diawali dengan sebuah judul “ Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan”.
2.      Nama penulis
Nama penulis penting sekali untuk diketahui oleh seorang pembaca hal ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran dan sebagai penanggung jawab sebuah hasil karya. Artikel ini ditulis oleh seorang dengan nama Bekti.
3.      Prolog ( pembukaan tulisan atau intro)
Prolog pembuka sebuah wacana sebagi pengantar seseorang masuk ke dalam sebuah pembahasan yang penting. Berikut prolog dari artikel ” Detoksifikasi Melalui Pengaturan Pola Makan”
Detokx atau detoksifikasi mulai populer saat ini. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya, tetap saja tidak menyurutkan keinginan orang untuk mencobanya. Detox sendiri digambarkan sebagai suatu cara untuk mengeluarkan zat berbahaya (toxin) dari dalam tubuh. Beberapa orang melaporkan menjadi lebih fokus & energik setelah melakukan program detoksifikasi tubuh. Meskipun, menurut para ahli, hal tersebut dapat dikarenakan adanya keyakinan bahwa mereka telah melakukan hal yang bermanfaat terhadap tubuh.

Sabtu, 02 Juni 2012

ANALISIS WACANA MODEL MICHAEL FOUCOULT



  1. Pendahuluan
Saat ini pembahasan analisa diskursus atau wacana telah melampaui pakem-pakem linguistik konvensional, yang hanya berkutat dengan text dan talk serta tidak melibatkan faktor-faktor sosio-politis dan ideologis. Pengaruh kajian Post-Struktural dan Teori Kritis terhadap dunia pemikiran telah membentuk mahzab baru di dunia ilmu pengetahuan, termasuk linguistik yang saat ini telah berkembang menjadi Linguistik Kritis (Critical Linguistics), fokusnya adalah Analisa Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis) yang dikembangkan oleh Norman Fairclough, Teun Van Djik dll. Disamping itu, pemikiran Foucault dalam analisa wacana juga sangat signifikan, dimana Foucault telah memulai analisa wacana atau diskursus yang bersifat politis dan ideologis sebelum orang lain memikirkannya, hal ini adalah semacam gebrakan dalam dunia pemikiran.
Bagaimana wacana diproduksi,siapa yang memproduksi ,dan apa efek dari produksi wacana? Konsep mengenai wacana mutakhir diperkenalkan oleh Michael Foucoult. Wacana menurut pandangan Foucoult tidaklah dipahami sebagai serangkaian kata atau proposisi dalam teks , tetapi merupakan sesuatu yang memproduksi yang lain ( gagasan, konsep, atau efek ). Wacana dapat dideteksi karena secara sistematis suatu ide, opini, konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak tertentu. Melalui wacana dan karena faktor wacana terjadilah apa yang kita saksikan sebagai perubahan zaman atau perubahan arah sejarah. Sampai zaman di mana kita tinggal pada saat ini  telah berkali-kali terjadi perubahan, dan “wacana praktis” menjadi salah satu faktor dari perubahan budaya maupun arah sejarah.
  1. Pengertian Wacana Menurut Prespektif Michael Foucoult
Istilah wacana (discours, discourse) dipopulerkan oleh Foucault dan merupakan konsep penting dalam pemikirannya (Akhyar Yusuf, 2009: 6). Wacana dalam perspektif Foucault bukanlah sebagai rangkaian kata atau proposisi dalam teks, melainkan sesuatu yang memproduksi sesuatu yang lain. Oleh karena itu, dalam analisis wacana hendaknya mempertimbangkan peristiwa bahasa dengan melihat bahasa dari dua segi yaitu segi arti dan referensi. Hal ini bertentangan dengan strukturalisme yang hanya melihat bahasa sebagai sistem dan tidak mempertimbangkan pengalaman berbicara sebagai peristiwa bahasa.
Dalam sebuah wacana terdapat pernyataan (proposisi) yang bertujuan untuk menyatakan sesuatu (arti/ makna), akan tetapi juga mengatakan sesuatu tentang sesuatu (referensi). Referensi inilah yang memperluas dimensi makna bahasa dan memengaruhi sistem sosial budaya sampai pikiran manusia. Oleh sebab itulah, maka wacana harus dilihat dalam satu kesatuan yang utuh. Foucault mengatakan bahwa sementara wacana dikonstruksi oleh bentuk diskursif atau episteme (Akhyar Yusuf, 2009: 15).
  1. Produksi Wacana Perspektif Foucoult
Studi analisis wacana bukan sekedar mengenai pernyataan, tetapi juga struktur dan tata aturan dari wacana. Untuk itu, perlu diketahui bagaimana keterkaitan antara wacana dengan kenyataan (realitas). Raelitas dipahami sebagai seperangkat konstruk yang dibentuk melalui wacana. Realitas itu sendiri menurut Foucault tidak bisa didefinisikan jika kita tidak memiliki akses dengan pembentukan struktur diskursif tersebut. Karena, menurut Foucault pandangan kita tentang suatu objek dibentuk dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh struktur diskursif yaitu pandangan yang mendefinisikan sesuatu bahwa yang ini benar dan yang lain tidak.
Wacana membatasi bidang pandangan kita. Pernyataan yang diterima akan dimasukkan dan mengeluarkan pandangan yang berbeda tentang suatu objek. Objek bisa saja tidak berubah, tetapi struktur diskursif yang dibuat dapat mengubah objek. . Wacana membentuk dan mengontruksi peristiwa tertentu dan gabungan dari peristiwa – peristiwa tersebut ke dalam narasi yang dapat dikenali oleh kebudayaan masyarakat tertentu. Dalam prosesnya , kita mengkategorikan dan menafsirkan pengalaman dan peristiwa mengikuti struktur yang tersedia dan dalam penafsirannya kita sukar keluar dari struktur diskursif.
D.     Konsep Michael Foucoult tentang Pengetahuan dan Kekuasaan
Pengetahuan dan kekuasaan adalah konsep Foucault yang menarik, karena Foucault mendefinisikan kuasa agak berbeda dengan para ahli yang lain. Kuasa oleh Foucault tidak diartikan “kepemilikan”. Kuasa, menurut Foucault tidak dimiliki tetapi dipraktikkan dalam suatu ruang lingkup tertentu di mana ada banyak posisi yang secara strategis berkaitan satu sama lain (Eriyanto, 2001: 65).
Dalam menentukan kebenaran, bagi Foucault tidak dipahami sebagai sesuatu yang datang begitu saja (konsep yang abstrak). Kebenaran menurut Foucault diproduksi oleh setiap kekuasaan. “ Kekuasaan menghasilkan pengetahuan. Kekuasaan dan pengetahuan secara langsung saling mempengaruhi…tidak ada hubungan kekuasaan tanpa ada konstitusi korelatif dari bidang pengetahuannya…” (Michel Foucault, 1979: 27).
Apa yang hendak dibongkar oleh Foucault adalah bagaimana orang- orang mengatur atau meregulasi diri mereka sendiri dan orang lain dengan menciptakan klaim kebenaran (sebuah pembakuan atau pemutlakan benar-salah, baik-buruk, indah-jelek) dapat dibuat teratur, tetap, dan stabil. Oleh karena itu, Foucault meyakini bahwa kuasa tidak bekerja melalui represi, tetapi melalui normalisasi dan regulasi. Kuasa tidak bekerja secara negatif dan represif, tetapi melainkan dengan cara positif dan produktif.
Kekuasaan dalam pandangan Foucault disalurkan melalui hubungan sosial, dengan memroduksi bentuk-bentuk kategorisasi perilaku seperti baik dan buruk sebagai bentuk pengendalian perilaku. Jadi khalayak ditundukkan dengan wacana dan mekanisme berupa prosedur, aturan, tata cara, dan sebagainya. Bukan dengan cara kontrol yang bersifat langsung dan fisik.
  1. Wacana Terpinggirkan (marginalized)
Menurut Foucault, ciri utama wacana adalah kemampuannya untuk menjadi suatu himpunan wacana yang berfungsi membentuk dan melestarikan hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat (Eriyanto, 2001: 76). Contohnya yang ditunjukkan oleh Foucault adalah konsep gila dan tidak gila, sehat dan sakit, benar dan salah, bukan konsep abstrak yang ada begitu saja tetapi dibentuk oleh wcana yang berkaitan dengan bidang psikiatri, ilmu kedokteran, serta ilmu pengetahuan pada umumnya.
Dalam suatu masyarakat terdapat berbagai wacana yang berbeda- beda. Ada yang dominan ada yang terpinggirkan. Wacana dominan adalah wacana yang dipilih dan didukung oleh kekuasaan, sedangkan wacana lainnya yang tidak didukung akan terpinggirkan (marginalized) atau terpendam (submerged). Misalnya saja wacana mengenai PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dibangun oleh Orde Baru sebagai partai yang memberontak dan anti Tuhan menyingkirkan wacana lainnya yang menunjukkan PKI sebagai partai yang paling radikal dan gigih melawan kolonialisme. Wacana mengenai PKI sebagai pemberontak dan anti Tuhan disebut wacana dominan. Adapun PKI sebagai partai yang paling gigih melawan kolonialisme dapat dikatakan sebagai wacana yang terpinggirkan.
  1. Kesimpulan
Wacana menurut pandangan Foucoult tidaklah dipahami sebagai serangkaian kata atau proposisi dalam teks , tetapi merupakan sesuatu yang memproduksi yang lain ( gagasan, konsep, atau efek ). Wacana dapat dideteksi karena secara sistematis suatu ide, opini, konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak tertentu.
 Dalam sebuah wacana terdapat pernyataan (proposisi) yang bertujuan untuk menyatakan sesuatu (arti/ makna), akan tetapi juga mengatakan sesuatu tentang sesuatu (referensi). Referensi inilah yang memperluas dimensi makna bahasa dan memengaruhi sistem sosial budaya sampai pikiran manusia. Oleh sebab itulah, maka wacana harus dilihat dalam satu kesatuan yang utuh.
  1. Daftar Pustaka
Eriyanto.2008. Analisis Wacana. Yogyakarta : LKiS
Foucault, Michel. 2002. Pengetahuan dan Metode (Karya-Karya Penting Foucault). Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra.














Discourse Analysis : Wacana Resensi


3.1  Resensi buku “ Buku – Buku yang Mengubah Dunia”
Judul : Buku-Buku yang Mengubah Dunia
Penulis : Andrew Taylor
Penerjemah : O.V.Y.S. Damos. S
Penerbit : Erlangga

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...