Selasa, 08 Januari 2013

Uji Kompetensi Menganalisis Unsur Cerita



UJI KOMPETENSI SISWA
SMA ............................................


Nama                      : ………………………..…………………
No. Presensi            :………………………..…………………
Kelas                       : …………………………………………..
NILAI

Mata Pelajaran                    : Bahasa Indonesia



Kelas/Semester                   : X/I



Standar Kompetensi          : Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung / tidak langsung



Kompetensi Dasar             : Mengidentifikasi unsur sastra ( instrinsik dan ekstrinsik ) suatu cerita yang disampaikan secara langsung / melalui rekaman



Indikator                                :



1. Menjelaskan unsur instrinsik ( tema, amanat, tokoh ) dalam cerita yang disampaikan secara langsung / melalui rekaman,



2.  Mengidentifikasi unsur sastra  instrinsik suatu cerita yang disampaikan secara langsung / melalui rekaman,



3.  Mengidentifikasi unsur sastra  ekstrinsik suatu cerita yang disampaikan secara langsung / melalui rekaman,



4.  Menceritakan kembali cerita yang disampaikan secara langsung / melalui rekaman







Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e! 



1.  Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, Kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Seperti yang kau utarakan kemarin



C. Ketika kerumunan tidak bersama
D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu



E. Berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah



2. (1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau mengharapkannya esok hari.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor ….
A. (1)                B. (2)                      C. (3)                      D. (4)                      E. ( 2 ) dan ( 3)

3.  Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" ( 1 ) Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (2)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (3)


Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (4)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (5)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1)                B. (3)                      C. (2)                      D. (4)                      E. ( 5 )
4. Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun berada.
B. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak berguna.
C. Tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yang telah melahirkan
E. Sayangilah ibumu yang telah melahirkanmu
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya, dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”
5. Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah ....
A. Kalimat pertama pada paragraf pertama
B. Kalimat kedua pada paragraph kedua
C. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
D. Kalimat keempat pada paragraf kedua
E. kalimat ketiga paragraf pertama
6. Amanat yang terdapat pada cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan menyusahkan orang tua hanya karena ingin memberi hadiah teman!
B. Usahakan selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
C. Temanilah ibumu saat duduk-duduk di beranda!
D. Matikan lampu jika sudah tidak diperlukan!
E. Berilah hadiah yang bagus dan mahal
7. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).
Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…
A. (1) dan (2) B. (2) dan (3)        C. (3) dan (4)        D. (4) dan (5)        E. ( 2 ) dan ( 4 )
8.  Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku akan selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku
E. Dialog tokoh aku dan kamu
9. Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yang selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
a. pemberani                  b. baik                    c. egois                  d. sombong                           e. ramah
10. Arifah senang sekali membaca buku. Jenis buku apapun yang ditemui akan dibacanya. Suatu hari ia menemukan dua buku kecil yang berjudul “Saya Pintar Bahasa Indonesia”. Setiap kali membaca buku Arifah selalu membaca daftar isi terlebih dahulu.
“Ahai, menarik sekali rasanya!” katanya dalam hati setelah membuka buku Saya Pintar Bahasa Indonesia.
Tema dari cerita di atas adalah …
a. kepahlawanan          b. kegemaran       c. keunikan           d. kekayaan          e. kepandaian

11. Suamiku itu kadung jadi pejuang, dan aku selalu menahan diri untuk tidak mengusut keperjuangannya. Aku berusaha percaya padanya, apapun yang diceritakannya padaku. Walaupun sering kutemukan hal-hal ganjil yang tak perlu aku tanyakan.
(Dikutip dari: Ripta, petualangan tentara pecundang, Anita Kastubi 2003)
Sudut pandang pengarang dalam penggalan novel tersebut adalah…
a. Orang Pertama aktif                 c. Orang Ketiga pelaku utama          e. Orang Ketiga di luar cerita
b. Orang Pertama pasif                                d. Orang kedua
12. Bapaknya yang masih duduk senang diatas kursi rotan itu, jadi Menteri Kabupaten di kantor Patih Sumedang .... barang di mana ada keramaian di Sumedang atau di desa-desa yang tiada jauh benar dari kota itu, hampir selalu ia kelihatan. Istimewa dalam adat kawin yang di ramaikan dengan permainan seperti tari-menari, tayuban dan lain-lain, tidak berhenti-hentinya. Hampir di dalam segala perkara ia hendak di atas dalam terkemuka ....rupanya dan cakapnya, memang ia pantang dipatahkan. Meskipun ia hanya berpangkat Manteri Kabupaten.
Sudut Pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
a. orang pertama           b. orang kedua     c. orang ketiga     d. orang pertama dan kedua             e. orang kedua dan ketiga
13.  Watak tokoh Bapak yang tergambar dalam penggalan roman tersebut adalah...
a. egoistis    b. sombong           c. pemarah            d. berani                e. lincah
14.  Bidan memeriksa payudara pasien, pernafasan, mata, tenggorokan. Kemudian mencuci tangan, mengenakan pelindung dari karet. “Anaknya berapa, Bu?” “Lima” “Wah, sudah banyak! Mengikuti KB atau tidak?” “Suami saya tidak mau.” “Euh!” bidan mengeluarkan bunyi sesalan. “Ya, dia sih enak saja! Ibu yang cape!” Ditanya umur, rumah, nama anak-anaknya. Tiba-tiba bidan itu memandangi wajah pasiennya lagi, seakan-akan mencari satu pengenalan. Ya, benar! Pasien itu sudah pernah diperiksanya. Entah berapa kali. Barangkali setiap beranak!
Amanat dalam penggalan cerita di atas adalah....
a. Agar setiap bidan tidak selalu membicarakan masalah pribadi pada saat bertugas
b. Agar setiap bidan tidak bertanya tentang jumlah anak pasiennya
c. Agar setiap orang tidak memandang rendah kehidupan orang lain
d. Agar setiap ibu merencanakan dan membatasi kehamilannya dengan mengikuti KB
e. Agar setiap bidan bersikap ramah, sopan, dan bertindak sesuai dengan tugasnya
Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputra laki-laki yang baikparasnya. Maka kata permaisuri, “ Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak.” Maka kata Nata, “Sungguh seperti kata Tuan, Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putra dengan pun Yayi, akan jadi ganti pun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki oleh Sanghyang Sukma kembali ke Khayangan kita.” Maka kata Permaisuri, ”Kakang Aji, marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-kalau dianugrahkan oleh Dewa mulia raya akan kita akan anak ini.”
15. Watak permaisuri pada kutipan tersebut adalah ….
a. takut pada suami   b. keras hati          c. taat beribadah                 d. suka berkhayal                e. tinggi hati
17. Amanat pada cerita tersebut di atas adalah ….
a. Jangan memuja Dewa-Dewa
b. Bersabarlah dalam menghadapi musibah
c. Bersikaplah saling menghormati antar suami istri
d. Hindarilah perbuatan tercela
e. Berdoalah dan berusaha jika menginginkan sesuatu
Sesaat kemudian Zeimu sudah berdiri di hadapan meja manager penjualan. Pria itu menghirup asap rokoknya ketika burung beonya mulai berkata-kata dalam nada yang takkenal basa-basi. “Zeimu, dengarkan! Seperti yang kau tahu, saat ini cukup kritis bagi perusahaan.Lebih dari sebelumnya, saat ini kita dituntut berprestasi. Dan terus terang saja Zeimu, setelah menelaah laporan harian hasil penjualanmu, saya hanya dapat berkata bahwa kau belum berusaha sebaik mungkin, singkatnya kau harus berusaha lebih keras lagi."
18. Nilai budaya yang terdapat pada kutipan berikut adalah ….
a. pentingnya bekerja sama dengan pimpinan
b. pemberian intruksi dari atasan kepada bawahan
c. patuh pada atasan di perusahaan
d. tuntutan dunia kerja pada zaman sekarang
e. karyawan yang berprestasi adalah karyawan yang baik
19. Setting yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah ….
a. lobby        b. kantor direktur                 c. kantor manager               d. ruang staff                         e. halaman kantor
20.  Kasihan Zulbahri. Entah dimana dia sekarang. Serasa anak sendiri. Masih jelas teringat oleh kami, hari perkenalan kami dengan Zulbahri. Aneh betul. Kami sedang duduk-duduk di beranda depan. Hari panas yang kepalang. Adi Usup mempermain-mainkan ujung kebaya ibu. Sampai kebaya itu robek dibuatnya. Hampir-hampir ia menngis dimarahai ibu.
Unsur instrisik yang menonjol pada penggalan cerpen yang telah digaris bawahi tersebut adalah…
a. tema         b. amanat              c. alur                     d. penokohan                       e. latar
<<<<<<<< SELAMAT MENGERJAKAN >>>>>>>>

KUNCI JAWABAN

1.       A
2.       B
3.       C
4.       B
5.       B
6.       A
7.       A
8.       D
9.       C
10.   B
11.   C
12.   C
13.   E
14.   D
15.   C
16.   D
17.   E
18.   D
19.   C
20.   E







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...