Selasa, 08 Januari 2013

RPP Berkarakter Menulis Naratif



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah               : SMA Negeri I Kediri
Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
Kelas                            : X
Semester                      : I
Tema                            : Persahabatan
Alokasi waktu                : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi       : Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)
Kompetensi Dasar          : Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu  dan tempat dalam bentuk paragraf naratif

Indikator
No.
Indikator
Nilai Karakter
1.
Mampu menemukan ciri paragraf narasi
Rasa ingin tahu
2.
Mampu menulis paragraf narasi
Kreatif
3.
Mampu menulis wacana narasi
Kreatif
4.
Mampu menyunting paragraf/wacana narasi
Kreatif
·         Proses
Membaca contoh paragraph narasi, siswa mampu menemukan ciri – ciri paaragraf narasi.
·         Psikomotor
Menulis wacana narasi
·         Afektif  Perilaku berkarakter
Membentuk perilaku siswa bertanggung jawab dan rasa ingin tahu
Ketrampilan sosial.
Melakukan komunikasi dengan guru dan teman melalui bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan, serta menumbuhkan kreatifitas siswa.

Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan:
1.         siswa dapat menemukan ciri paragraf narasi dengan benar,
2.         siswa dapat menulis paragraf narasi dengan benar,
3.         siswa dapat menulis wacana narasi dengan benar,
4.         siswa dapat menyunting paragraf/wacana  narasi dengan benar.
Proses
1.    Diberikan contoh paragraph narasi, melalui kegiatan tanya jawab siswa mampu menemukan ciri – ciri paragraph narasi dengan benar,
2.    Diberikan materi naratif, siswa mampu menulis pragraf naratif dengan benar,
Kinerja proses
Setelah mampu menulis paragraph naratif, siswa  mampu menulis wacana naratif serta menyunting wacana naratif yang telah dibuat.
Afektif
Perilaku karakter
Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat menunjukkan tanggung jawab, gemar membaca ,jujur, membantu teman .
Ketrampilan Sosial
Dalam KBM, siswa mampu berkomunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya dan berdiskusi , berpendapat,  menjawab pertanyaan dan menulis paaragraf naratif dengan benar.

Materi Pembelajaran
KARANGAN NARASI
  1. Pengertian Karangan Narasi
    Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29).

    Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah terjadi (Keraf, 2000:136). Dari dua pengertian yang diungkapkan oleh Atarsemi dan Keraf. Dapat kita ketahui bahwa narasi berusaha menjawab sebuah proses yang terjadi tentang pengalaman atau peristiwa manusia dan dijelaskan dengan rinci berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu.

    Narasi adalah suatu karangan yang biasanya dihubung - hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 2002:130). Narasi adalah karangan kisahan yang memaparkan terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan (Rusyana, 1982:2).

    Dari pendapat- pendapat di atas, dapat diketahui ada beberapa halyang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1.) berbentuk cerita atau kisahan, 2.) menonjolkan pelaku, 3.) menurut perkembangan dari waktu ke waktu, 4.) disusun secara sistematis.
2.           Ciri-ciri Karangan Narasi
Menurut Keraf (2000:136)
- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- dirangkai dalam urutan waktu.
- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
- ada konfliks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks. Selain alur cerita, konfliks dan susunan kronlogis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
- Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
- Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
- Berdasarkan konfliks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfliks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
  1. Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
    1.) Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan,
    2.) memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
  2. Langkah-langkah menulis karangan narasi
    1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
    2.) tetapkan sasaran pembaca kita
    3.) rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
    4.) bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
    5.) Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwasebagai pendukung cerita
    6.) susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
    Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
  1. Jenis-jenis Karangan Narasi
    a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
    Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atay sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
    b. Narasi Sugestif
    Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat
    Contoh narasi berisi fakta
Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama ia adalah seorang nasionalis. Beliau memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.


Metode Pembelajaran
1.                                                                                                                                      Curah pendapat
2.                                                                                                                                      Penugasan

Langkah – langkah pembelajaran
1.        Pertemuan ke-1
Langkah
Terlaksana/ Tidak
Karakter
Pendahuluan 10 menit
1)       Dengan teknik curah pendapat, siswa mencoba menjelaskan perbedaan paragraf deskripsi dengan paragraf narasi.
2)       Guru memberikan penguatan tehadap jawaban siswa.
3)       Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.
Terlaksana/ Tidak
Terlaksana/ Tidak
Terlaksana/ Tidak


Inti 70 menit
1)       Secara kelompok, siswa membaca contoh paragraf narasi.
2)       Siswa menemukan ciri paragraf narasi berdasarkan contoh yang dibaca.
3)       Secara kelompok siswa beradu cepat menentukan paragraf yang dapat dikategorikan paragraf narasi dari beberapa paragraf yang disediakan guru.
4)       Secara individual, siswa memilih satu foto, gambar peristiwa, atau pengalaman sewaktu bepergian.
5)       Tiap siswa menceritakan peritiwa dibalik gambar, foto, dan perjalanan yang pernah dialaminya dalam bentuk wacana narasi.
6)       Tiap kelompok saling menilai paragraf narasi yang dsusun kelompok lain.

Terlaksana/ Tidak
Terlaksana/ Tidak

Terlaksana/ Tidak


Terlaksana/ Tidak

Terlaksana/ Tidak


Terlaksana/ Tidak


Bersahabat dan komunikatif

Bersahabat dan komunikatif

Rasa ingin tahu

Kreatif


Bersahabat dan komunikatif
Penutup 10 menit
1)       Guru menutup kegiatan pada pertemuan pertama dengan melakukan refleksi, yaitu menanyakan apa yang telah dipelajari dan kesulitan yang dihadapi siswa.
2)       Guru menjelaskan tugas-tugas pada pertemuan berikutnya, yaitu menemukan teks yang di dalamnya memuat paragraf narasi secara individual.

Terlaksana/ Tidak

Terlaksana/ Tidak




2.    Pertemuan ke-2
Langkah
Terlaksana/ Tidak
Karakter
Pendahuluan 10 menit
Guru meminta beberapa siswa melaporkan hasil kerjanya dan siswa yang lain memberikan tanggapan.


Terlaksana/ Tidak



Inti 70 menit
1)         Uji kompetensi menulis paragraf  narasi.
2)         Tiap siswa saling menilai hasil kerja temannya.


Terlaksana/ Tidak
Terlaksana/ Tidak


Kreatif
Bersahabat dan komunikatif
Penutup 10 menit
Reviu tentang hasil uji kompetensi dan refleksi dengan jurnal tertulis, menanyakan apa yang telah dikuasai dan belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis paragraf  narasi serta kesan-kesan selama pembelajaran berlangsung.


Terlaksana/ Tidak



Alat/Bahan/Sumber:
1.        Contoh paragraf
2.        Suryanto,Alex.2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia.Tangerang: Esis.
3.        Argumentasi dan Narasi oleh Gorys Keraf

Penilaian
1.        Teknik               :  ·    Tes untuk penilaian hasil
                                  ·    Nontes untuk penilaian proses
2.        Bentuk              :  ·    Performansi/Praktik untuk penilaian hasil
                                  ·    Observasi untuk penilaian proses
3.        Alat Penilaian    : 
       Tulislah wacana narasi yang menceritakan pengalamanmu sewaktu bepergian!

       Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Narasi
No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan jenis wacana
Apakah berupa wacana narasi, yaitu wacana yang bertujuan menceritakan suatu peristiwa?


2.
Organisasi Wacana
Apakah wacana memuat satu paragraf pendahuluan?
Apakah wacana memuat beberapa paragraf tentang isi?
Apakah wacana dilengkapi dengan satu paragraf penutup? Yang semuanya menceritakan sesuatu?



3.
Keterpaduan wacana
Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan ditandai oleh adanya urutan kronologis (waktu/peristiwa)?


4.
Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan struktur kalimat?


5
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?



               Penilaian Proses   
               Alat Penilaian
               Amatilah proses kinerja  siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format berikut!
No.
Nama Siswa
Kesediaan mengerjakan tugas
Kesedian bekerja sama
Keaktifan































               Catatan:
               +          : Bersedia mengerjakan tugas, bekerja sama, dan aktif mengikuti seluruh
                              proses pembelajaran.
               -           : Tidak bersedia mengerjakan tugas, tidak mau bekerja sama, dan tidak 
                              aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran.


Mengetahui                                                                         Kediri, 7 Oktober 2011
Guru Pembimbing ( Pamong )                                              Mahasiswa PPL


Drs. ALI HASAN                                                                DEWI UKHWATUL KHASANAH

LAMPIRAN CONTOH – CONTOH PARAGRAF
1.     Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.

2.     Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

3.     Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.

4.     Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya bertujuan pada satu hal: anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampu  mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan, dan impian mereka, maka akan memiliki kemampuan mengembangkan hubungan tersebut. Berbicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja anda harus membaca buku dan mendengarkan kaset raihlah apa yang anda peroleh dari kebijakan orang lain, namun jangan abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adalah satu gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.

5.     Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta manfaatnya. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi justru sebagai minuman yang menyehatkan.

6.     Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...