Sabtu, 02 Juni 2012

Predikat “Akademisi Intelektual” Pantaskah Melekati Diri Mahasiswa Era Kini?



Potret para mahasiswa masa kini merupakan cermin Indonesia masa depan. Keberadaan, kemampuan, dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Namun, apakah potret mahasiswa masa kini telah mencerminkan wajah cemerlang Indonesia masa depan? Lihat, potret sebagian kalangan mahasiswa sekarang, di saat hak-hak rakyat Indonesia belum sepenuhnya diperoleh karena sikap tak bijak pemerintah dalam menghadapi permasalahan-permasalahan bangsa, sebagian mahasiswa Indonesia menyikapinya dengan aksi massa besar-besaran di luar otoritas sebagai kaum intelektual. Berbagai aksi anarkis seperti aksi pemblokiran jalan,truk minyak, dan SPBU kerap mewarnai aksi mahasiswa yang turun jalan. Alhasil,tak jarang kita menemui di setiap aksi mahasiswa akan berbuah bentrok dengan aparat keamanan.

Rutinitas keseharian mahasiswa sekarang seakan - akan disibukkan oleh rutinitas kampus. Mulai dari membuat makalah, berdiskusi di kelas, kemudian kembali ke tempat asalnya, kos. Padahal, tidak sepenuhnya rutinitas keseharian mereka disibukkan dengan hal – hal demikian.  Apalagi saat ini keberadaan area hotspot yang ditunjang dengan berbagai fasilitas memadai menjadi ajang “nongkrong” bagi para mahasiswa, serta  melupakan kegiatan perkuliahannya. Ironisnya, ternyata aktivitas kuliah mereka hanya berlandaskan keinginan agar terbebas dari tanggung jawab saja, tanpa menggali lebih dalam manfaat yang telah diperoleh.

Berbagai tugaspun hanya dijadikan kewajiban dan beban semata. Jika demikian, lalu kontribusi apakah yang dapat mereka sumbangkan untuk bangsa ini, sedangkan rakyat Indonesia masih menaruh harapan besar kepada para mahasiswa? Jelas, sosok seperti itu tidak mencitrakan sosok pemuda Indonesia yang sebenarnya. Berbeda dengan sosok pemuda masa lalu yang berani memperjuangkan nama baik bangsa. Pemuda yang sadar akan peran dan fungsi dirinya terhadap bangsa. Percuma jika para mahasiswa masa kini hanya terjebak dalam kebanggaannya sebagai kaum intelektual, tanpa berbuat suatu apapun. Lantas, sekarang, bagaimana caranya agar kita, para mahasiswa, saat ini dapat menjadi sosok “ akademisi intelektual” yang patut dibanggakan? Tentu dengan terus meng-upgrade diri secara cukup agar mampu tampil sebagai sosok mahasiwa sebagai pemuda Indonesia ideal, sebagai kaum intelektual. Jadilah pemuda yang cerdas, berkomitmen pada bangsa, sadar akan hak dan kewajiban terhadap bangsa, berani membela kebenaran, dan berakhlak mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...