Minggu, 09 Oktober 2011

NILAI - NILAI DALAM CERPEN



            Setiap karya sastra tentu memiliki nilai, memiliki ajen atau mutu. Ketika karya sastra diciptakan, apakah itu puisi, cerpen, novel, atau drama isinya dipersebahkan untuk dibaca, dihayati, dipahami, dikaji, ditafsirkan, dan dimaknai nilai yang ada di dalamnya.  Mencari nilai, kemudian nilai itu ditafsirkan, itu disebut juga kegiatan berapresiasi. Memang begitu kenyataannya, untuk mencari nilai, menemukannya, lantas menafsirkannya nilai yang berada dalam karya sastra tersebut, kegiatan semacam itu disebut kegiatan berapresiasi. Nilai-nilai yang ditemukan dalam cerpen, di antaranya nilai intrinsik dan ekstrinsik.
Nilai intrinsik lebih banyak dibahas, bahkan banyak dipergunakan untuk pendekatan objektif atau struktural dalam kegiatan masyarakat akademis sastra. Pendekatan ekstrinsik jarang dilirik oleh apresiator, karena harus memiliki disiplin ilmu lain sebagai parameternya. Kesulitan apresiator dalam menganalisis karya sastra dari unsur ekstrinsik yaitu dalam ketidakmadirian unsur ekstrinsik sebagai parameter nalisis, sebab walaupun menganalisis unsur budaya atau unsur sosial, tetap saja pisau intrinsik harus menjadi alat bedahnya.
            Tetapi, bagaimanapun juga nilai-nilai dalam cerpen harus dikupas, dikuliti agar terasa keutuhannya. Ketika menemukan nilai-nilai dalam cerpen tersebut, maka cerpen tersebut terasa bernilai, terasa mengandung sesuatu yang berharga. Jadi, nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik harus dikuliti, harus diapresiasi, agar cerita itu terasa berbobot dan bermanfaat.
            Dalam cerita pendek bisa saja ditemukan nilai hitam dan putih, bisa juga menggambarkan nilai hitam, atau memperlihatkan nilai putih. Nilai hitam atau putih dalam karya sastra disebut juga nilai didaktis, nilai yang mengandung unsur kebaikan sebagai tuntunan disebut nilai putih, dan nilai keburukan dalam hidup digambarkan nilai hitam. Paling terasa hitam dan putihnya cerita ada dalam cerita rakyat. Biasanya, yang berprilaku hitam akan mendapat hukuman, yang berprilaku putih akan mendapat ganjaran. Contoh dalam cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, terlihat sekali nilai didaktisnya.
            Seorang pengarang tentu saja akan memperhatikan nilai didaktis dalam karyanya, sebab nilai didaktis, yakni pendidikan dan pengajaran, dapat mengantarkan pembaca kepada suatu arah tertentu. Oleh sebab itu karya sastra yang baik adalah karya sastra yang memperlihatkan tokoh-tokoh yang memiliki kebijaksanaan dan kearifan sehingga pembaca dapat mengambilnya sebagai teladan.
            Keteladan yang terdapat dalam cerita bisa berupa (1) ajaran kebaikan terdapat dalam cerita, (2) moral yang digambarkan, (3) falsafah hidup tokoh-tokohnya, (4) ganjaran yang diterima tokoh-tokohnya, (5) isme-isme yang mempengaruhi atau menggerakkan tokohnya, (6) kekalahan nilai keburukan, (7) keadaan pendidikan tokohnya yang digambarkan, dan (8) amanat di akhir cerita.
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen antara lain  nilai ketuhanan, nilai agama, nilaimoral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, nilai psikologis, dan nilai estetika.
  1. Nilai ketuhanan: berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan;
  2. Nilai agama:menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan;
  3. Nilai Moral: mengatur hubungan yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, danetika antar manusia;
  4. Nilai Budaya: menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, bahasa,dalam kehidupan sosialnya;
  5. Nilai Sosial: menyangkut hubungan antara manusia denganorang lain dalam kehidupan sosialnya;
  6. Nilai Pendidikan: berhubungan dengan ajaran yangdapat diambil dari sebuah karya;
  7. Nilai Psikologis: menyangkut masalah eksistensi, ketakutan,dendam, dan nilai-nilai lain yang dialami jiwa manusia; dan
  8. Nilai Estetika: berkaitan dengankeindahan kebahasaan dalam sastra.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...