Selasa, 12 Juni 2012

Urutan Kata dan Maknanya

Tadi Malam dan Malam Tadi
Ada sementara orang yang beranggapan bahwa gabungan kata tadi malam tidak baku.
Bentuk yang baku ialah malam tadi. Namun, benar­kah anggapan itu? Dalam hal itu, ada beberapa hal yang perlu diperhati­kan sehubungan dengan contoh tersebut.
Pertama-tama yang harus kita perhatikan ialah masalah urutan kata. Pada umum­nya, gabungan kata bahasa Indonesia mengikuti kaidah hu­kum DM. Marilah kita simak contoh di bawah ini.
bank sirkulasi -------- sertifikat
deposito
bank berantai -------- sertifikat obligasi
cek terbayar -------- uang palsu
cek tolakan -------- uang lunak
Pada contoh itu terlihat bahwa semua kata yang berada di sebelah kiri atau yang dicetak tebal, yaitu bank, cek, sertifikat, dan uang, berfungsi sebagai unsur di­terangkan (D). Jadi, semua gabungan kata di atas mengikuti kaidah hukum DM.
Hal kedua yang perlu diperhatikan ialah masalah makna. Dalam bahasa Indonesia ada gabungan kata yang apabila diubah urutannya akan berubah pula maknanya. Perhatikan contoh berikut.
tabungan berhadiah berhadiah tabungan
hijau rumput rumput hijau
Gabungan kata tabungan berhadiah berarti 'tabungan yang menyediakan hadiah', sedangkan gabungan kata berhadiah tabungan berarti 'mempunyai hadiah yang berupa tabungan'.
Gabungan kata hijau rumput adalah istilah untuk warna yang hijaunya seperti warna rumput, sedangkan rumput hijau adalah sebuah gabungan kata yang me­ngandung makna 'rumput yang berwarna hijau'. Jadi, makna kedua bentuk kata itu berbeda/tidak sama. Kata hijau pada hijau rumput merupakan kata yang diterangkan (D), sedangkan kata rumput menerangkan kata yang di depannya (M). Kata rumput pada rumput hijau merupakan kata yang diterang­kan, sedangkan kata hijau me­nerangkan kata yang di depannya (M).
Hal ketiga yang juga perlu diperhatikan ialah bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat sejumlah gabungan kata yang urutannya berdasarkan MD, bukan DM. Contoh untuk itu ialah perdana menteri dan mayor jenderal. Pada contoh itu kata yang terletak di sebelah kanan berfungsi sebagai unsur inti atau unsur yang diterangkan (D), sedangkan unsur yang terletak di sebelah kiri berfungsi sebagai unsur penjelas atau yang menerangkan (M).
Hal keempat atau terakhir yang perlu dicatat ialah bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat gabungan kata yang urutan unsur-unsurnya dapat dipertukar­kan letaknya (DM atau MD), tetapi tidak mengubah makna dasarnya. Ambillah contoh sejenak bersantai dan bersantai sejenak. Perbedaan kedua urutan kata itu terletak pada masalah pengutamaan un­sur. Sejenak bersantai mengutama­kan waktunya (sejenak), sedangkan bersantai sejenak mengutamakan kegiatan­nya
(bersantai).
Gabungan kata tadi malam dan malam tadi mempunyai perilaku yang sama
dengan sejenak bersantai dan bersantai sejenak. Tadi malam dipakai
untuk meng­utamakan waktu lampaunya (tadi), sedangkan malam tadi dipakai untuk mengutamakan harinya (malam). Dengan kata lain, baik tadi malam maupun malam tadi dapat digunakan dengan pengutamaan yang berbeda.
Perlu ditambahkan keterangan bahwa pengubahan urutan kata dalam tadi malam dan malam tadi bukanlah masalah tata bahasa semata, melain­kan me­nyangkut ma­salah retorika atau gaya bahasa, yakni masalah pe­ngedepanan unsur yang dianggap penting dan yang dianggap kurang penting. Unsur yang di­pentingkan dikedepankan posisinya.
Kondisi struktur tadi malam dan malam tadi itu tampaknya tidak dapat
disamakan dengan kondisi struktur hari ini dan ini hari. Dalam
hal itu, bentuk hari ini lebih tepat daripada bentuk ini hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...