BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan
penelitian ini, maka rancangan
penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam
penelitian yang berbasis kelas atau sekolah untuk melakukan pemecahan berbagai
permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan (Tim
Pelatih Proyek PGSM, 1999:1-2).
Menurut Sukarnyana (2002:11), Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk
meningkatkan layanan pendidikan melalui penyempurnaan praktik pembelajaran di
kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antara kepala
sekolah, guru dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya
untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada
langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi digunakan untuk mengambil langkah
lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain refleksi
merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian
tujuan tindakan pembelajaran.
Pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) memiliki karakteristik yaitu: (1) bersifat situasional, artinya mencoba
mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya menyelesaikannya
dalam konteks itu; (2) adanya kolaborasi-partisipatoris; (3) self-evaluative, yaitu
modifikasi-modifikasi yang dilakukan secara kontinyu – dievaluasi dalam situasi
yang terus berjalan secara siklus, dengan tujuan adanya peningkatan dalam
praktek nyatanya.
Adapun rancangan (desain) Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
model Kemmis & Taggart. Rancangan Kemmis & Taggart dapat mencakup
sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini
berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Alur
(langkah) pelaksanaan tindakan dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
B.
Setting dan Karakteristik Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X
RSBI 7 SMA Negeri I Kediri pada semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah
siswa di kelas terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Sedangkan siswa di kelas
tersebut memiliki karakteristik yang sama seperti di kelas-kelas yang lain,
artinya tingkat kemampuan/prestasi belajar cenderung sama dengan
kemampuan/prestasi kelas lainnya.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
tahap, yaitu (a) tahap observasi awal; dan (b) tahap pelaksanaan tindakan.
Tahap observasi awal merupakan kegiatan sebelum dilaksanakan tindakan (pra
tindakan) dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah, mendiskusikan temuan
masalah bersama observer pendamping dengan meminta saran-saran dan bimbingan
dari Kepala Sekolah maupun guru lain (teman sejawat) yang sudah berpengalaman
melaksanakan PTK sebagai bahan masukan dalam rangka perumusan tindakan. Tahap
pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti bekerjasama
dengan seorang observer pendamping untuk menetapkan rencana tindakan, dan
jadwal pelaksanaan serta merumuskan komponen-komponen tindakan yang diperlukan,
seperti rencana pembelajaran, materi bahan pelajaran tentang menganalisis unsur
sastra sebagai sumber belajar siswa, instrumen penilaian/evaluasi, dan
kelengkapan lain yang diperlukan. Gambaran lebih lanjut mengenai tahapan
pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat dalam rencana jadwal pelaksanaan
penelitian terlampir (Lampiran 1).
D. Skenario Tindakan
Tindakan yang akan dilaksanakan dalam
penelitian ini menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan dengan
mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan
(4) refleksi.
1.
Perencanaan Tindakan
Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya, pada tahap ini peneliti bersama observer pendamping (secara
kolaboratif) merumuskan dan mempersiapkan: rencana jadwal pelaksanaan tindakan,
rencana pelaksanaan pembelajaran, materi/bahan pelajaran sesuai dengan pokok
bahasan, lembar tugas siswa, lembar penilaian hasil belajar, instrumen lembar observasi,
dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan
dengan setting tindakan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Secara operasional
tindakan dalam proses pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti selaku guru mata
pelajaran bahasa Indonesia dan dibantu oleh seorang observer pendamping yang
berperan sebagai penilai. Penilaian
terhadap proses belajar siswa dilaksanakan sejak awal pembelajaran hingga
kegiatan pembelajaran berakhir. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus
(siklus I dan siklus II), tiap siklus dengan alokasi waktu 135 menit (3 x 45
menit) sesuai dengan program tahunan yang ditetapkan sekolah. Instrumen
pengumpulan data yang dipergunakan sebagai bahan penilaian terhadap aktivitas
proses dan hasil belajar siswa adalah menggunakan instrumen pengumpulan data
yang telah dipersiapkan, seperti (1) lembar observasi (pengamatan) dan lembar
penilaian tes keterampilan menganalisis unsur cerita. Oleh sebab itu teknik
penilaian yang dipergunakan disesuaikan dengan objek yang dinilai dan
disesuaikan dengan tujuan penilaian.
Untuk menilai aktivitas proses dan
hasil belajar siswa, teknik penilaian yang dipergunakan adalah dengan (1)
mengumpulkan data-data atau informasi dari hasil observasi (pengamatan), dan
(2) lembar penilaian tes keterampilan siswa tentang menganalisis unsur cerita.
Penilaian ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar
dalam penelitian tindakan. Peneliti bersama seorang observer pendamping
melakukan penilaian tersebut.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian
ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dilaksanakan melalui
tiga tahap kegiatan, yaitu: (a) kegiatan
awal, (b) kegiatan inti, dan (c) kegiatan akhir. Deskripsi kegiatan dimaksud
disajikan dalam tabel 3.1. berikut ini.
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Keterangan
|
A. Kegiatan Awal:
1. Membuka pelajaran
2. Melakukan presensi kehadiran siswa
3. Menyampaikan topik bahasan pelajaran
4. Menjelaskan kompetensi dasar
5. Memberikan apersepsi dan tanya jawab
6. Membagi siswa dalam 8 kelompok belajar
|
15 menit
|
Tiap kelompok
terdiri empat orang siswa
|
B. Kegiatan Inti:
7. Menjelaskan materi pokok pelajaran tentang
menganalisis unsur intrinsik cerita dengan penerapan pendekatan kontekstual.
a. Pengertian unsur
intrinsik cerita
b. Macam – macam unsur intrinsik cerita
c. Memberi contoh tentang analisis unsur intrinsik cerita
8. Membagi lembar
tugas siswa (LTS) kepada masing-masing siswa untuk latihan menganalisis unsur
intrinsik cerita dengan metode Course
review Horay dengan pendekatan kontekstual
9. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar kelompok untuk mengerjakan tugas yang
diberikan dan mendiskusikannya.
10. Memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
dalam menganalisis unsur cerita berkaitan dengan tugas yang diberikan
11. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas
proses belajar siswa dalam mengerjakan tugas .
12. Melakukan tanya jawab dan memberikan balikan
|
60 menit
|
Menggunakan lembar
observasi ( pengamatan)
|
C.
Kegiatan Akhir
13.
Menyampaikan ringkasan materi pelajaran
14.
Melakukan test menganalisis unsur intrinsik cerita dengan metode course
review horay dengan pendekaatan kontekstual.
15.
Memberikan pekerjaan rumah (PR) untuk mencari cerita dan menganalisis unsur
intrinsiknya dan dibahas pada
pertemuan berikutnya
16.
Mengakhiri/menutup pembelajaran
|
60 menit
|
Menggunakan lembar
penilaian
|
3.
Pelaksanaan Observasi (Pengamatan)
Tahap ini merupakan kegiatan yang
dilaksanakan peneliti bersama observer pendamping untuk melakukan pengamatan
terhadap aktivitas proses belajar siswa. Observasi (pengamatan) tersebut
dilakukan untuk mengenali, merekam dan mengumpulkan data dari setiap indikator
mengenai unjuk kerja siswa dalam proses belajar kelompok selama berlangsungnya
kegiatan menganalisis unsur cerita dengan model pembelajaran Course Review
Horay.
Adapun fungsi dilakukannya observasi
(pengamatan) tersebut adalah untuk mengetahui sejauhmana perhatian dan
aktivitas proses belajar siswa dalam latihan menulis tersebut. Adapun instrumen
yang dipergunakan untuk melakukan observasi (pengamatan) tersebut adalah lembar
penilaian yang telah ditetapkan.
Objek dilakukannya observasi (pengamatan)
itu adalah sikap/perilaku siswa dalam proses belajar kelompok selama
berlangsungnya latihan menulis sesuai dengan indikator penilaian yang
ditetapkan.
4.
Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis
sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua data atau
informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan. Data
yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan analisis dan
diinterpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan tindakan yang
dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai dasar untuk
melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil tidaknya terhadap
tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
A.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat
(instrumen) yang dipergunakan peneliti dan observer pendamping (secara
kolaborasi) untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan
tindakan. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
1.
Lembar Observasi (Pengamatan)
Lembar observasi (pengamatan) merupakan
panduan dalam melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang
diamati. Indikator-indikator tersebut sudah didaftar secara sistematis dan
sudah diatur menurut kategorinya. Bentuk
lembar observasi (pengamatan) dimaksud adalah berbentuk daftar cek dengan
memberi tanda “V” pada kategori penilaian. Kategori penilaian ini merupakan
petunjuk mengenai gambaran situasi objek yang diamati (diteliti), misalnya:
jika indikator yang diamati muncul atau tampak, maka dikategorikan “ada”, dan
jika tidak muncul atau tidak tampak maka dikategorikan “tidak ada”.
Adapun objek atau sasaran yang diamati
dari observasi (pengamatan) tersebut adalah sikap/perilaku siswa dalam
aktivitas proses belajar latihan keterampilan menulis teks berbentuk analytical
exposition dengan pendekatan kontekstual. Penilaian terhadap aktivitas proses
belajar siswa difokuskan pada indikator yang diamati sesuai dengan ruang
lingkup penelitian.
2.
Lembar Penilaian Analisis Unsur Cerita
Lembar penilaian ini merupakan
instrumen untuk mengumpulkan data-data atau informasi dan sebagai pedoman bagi
guru dalam melakukan penilaian mengenai menganalisis unsur intrinsik cerita
dengan metode Course review Horay. Lembar tes dimaksud memuat sejumlah
indikator penilaian sebagai acuan untuk menilai hasil tes siswa tentang menganalisis
unsur intrinsik cerita.Penilaian terhadap hasil menganalisis unsur intrinsik
cerita dengan model pembelajaran Course Review Horay dilakukan menggunakan
kategori dengan pemberian bobot skor/nilai (skala nilai 1-5), sebagai berikut:
B.
Analisis Data
Analisis data adalah proses menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara
sistematis dan rasional sesuai dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan
data hasil penelitian itu dengan menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk
memudahkan dalam menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada
masing-masing tabel tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk
naratif (uraian) dan dilakukan penyimpulan. Pada dasarnya, analisis data
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (a) reduksi data, (b) paparan data, dan (c)
penyimpulan.
a. Reduksi data adalah proses
penyederhanaan data hasil penelitian yang dilakukan melalui proses seleksi,
pengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian dan pengabstraksian data
mentah menjadi informasi yang bermakna.
b. Paparan data adalah proses
penampilan atau penyajian data secara lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk
diinterpretasikan dalam bentuk naratif.
c. Penyimpulan adalah
proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan atau penyajian data
yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat
dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan penelitian.
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui berhasil tidaknya
tindakan yang telah dilaksanakan dengan berdasar pada rencana tindakan yang
ditetapkan, maka kriteria yang digunakan adalah bersumber dari tujuan atau misi
dilakukannya tindakan.
Adapun misi pelaksanaan tindakan dalam
penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dasar menganalisis
unsur intrinsik cerita dengan metode pembelajaran Course Review Horay pada mata
pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X RSBI 7 SMA Negeri I Kediri dengan penerapan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning/CTL).
Kriteria yang dijadikan tolok ukur
keberhasilan tindakan dimaksud adalah pencapaian ketuntasan belajar minimal 75%
dengan nilai rata-rata ≥ 80 sesuai isi indikator kompetensi yang
ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar