Sekarang Beatrice sedang dirumah sendirian, karena
nenek masih dipasar perkotaan untuk membeli sesuatu. Beatrice adalah nama
samaran putri Chelsie. Hari ini adalah hari yang telah dinanti oleh Beatrice.
Ia akan pergi kehutan. Setelah pekerjaan rumahnya selesai, ia pergi dari rumah
. Bahkan ia sedikit berlari , tak sabar ingin segera sampai dihutan .
Sesampainya
dihutan , ia mulai berjalan dengan santai . Menikmati hembusan angin
sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya. Ia
mengambil buah buahan yang ada
dihutan itu." Hutan ini tak semengerikan itu " ia semakin dalam
memasuki hutan . Hingga ia tiba disebuah danau yang sangat jernih. Sejenak ia
beristirahat . Lalu, ia mulai bermain air ditepi danau sambil menikmati memakan
buah yang ia petik tadi. Saking asiknya, ia tak sadar ada orang yang tengah
mengawasinya.
Ditengah
keasikannya, datanglah seorang wanita menghampiri Beatrice dan bergabung
bermain. Mereka bercerita tentang hal hal yang menyenangkan . Beatrice pergi
menuju goa yang wanita itu ceritakan. Mereka pergi bersama sama . Ditengah
perjalanan, wanita itu mendadak berhenti. Melihat itu, Beatricepun ikut
berhenti
"
Kenapa kau berhenti?"
Wanita
itu , memegang bahu Beatrice erat . Ia menatap lekat Beatrice. Beatrice bingung
apa yang wanita itu lakukan. Tetapi, ia tidak bisa menggerakkan badan dan
matanya. Ia merasa aneh pada dirinya. Semakin lama , kesadarannya menghilang.
Ternyata
wanita itu tengah menghipnotis Beatrice. Ia adalah Tiberius. Ia langsung
mengambil alih tubuh Beatrice yang pergi menuju desa.
* * *
Kini
raja Anastachius tengah berdiri didepan pintu rumah seseorang. Ia mengetuk
pintu dan keluarlah sosok nenek nenek
dengan mata yang membengkak. Raja Anastachius bertanya tentang putrinya
, tapi nenek itu tidak tau apapun tentang putri raja . ( Wajar saja , karena
putri Chelsie tidak pernah pergi keluar istana).
Lantas
raja Anastachius memberi tau ciri-ciri putrinya.
"
Orang itu mirip dengan orang yang paduka jelaskan, tapi ia bernama Beatrice.
Bukan putri Chelsie"
Raja
:" lantas, dimana anak itu sekarang ?"
Nenek
:" saat aku pulang dari pasar, aku tidak melihat Beatrice sama sekali.
Kemudian aku
. Berkeliling untuk mencarinya, tapi
tak ada satupun orang melihat Beatrice"
" Aku menangis, ku pikir Beatrice
telah meninggalkanku".
Raja:"
hmm . Aku akan mencari anak itu."
Masih didesa itu, ia berkeliling mencari
anaknya, tiba-tiba ia mendengar suara teriakan warga sekitar. Dengan demikian,
ia menuju sumber suara dan alangkah terkejutnya mendapati putrinya
menghancurkan sekeliling. Dengan cepat, ia turun dari kuda dan mendekati
putrinya.
"
Putriku, apa yang kau lakukan, nak?"
Ia
melihat ada yang berbeda dari putrinya. Matanya merah dan auranya hitam . (
Didalam raga putri Chelsie, ada juga jiwa Tiberius. Ia ingin mengambil
sepenuhnya jiwa dan raga putri Chelsie)
Tanpa
mengatakan apapun, putri Chelsie menyerang raja Anastachius. Dengan sigap, ia
menghindari serangan putrinya itu. Ia tak kuasa jika menyerang balik putrinya
itu. Tapi, putri Chelsie semakin menyerang dengan membabi buta. Dengan terpaksa
, raja Anastachius menyerang balik eeng tujuan menyadarkan putrinya.
Ia
tau , yang menyerangnya sekarang bukanlah putrinya. Ia mengeluarkan batu
kekuatan yang telah bertahun-tahun ia jaga. Batu itulah pemberian dari tetua.
Pertarungan sengit itu membuat barang barang disamping mereka hancur berkeping
keping.
Menyadari
itu, ia berusaha untuk membuat putrinya tak sadarkan diri. Dengan begitu, ia
bisa mengeluarkan orang yang mengambil alih tubuh putrinya. Ia akan menyerang
saat putrinya lengah .
Kesempatan
yang ditunggu pun tiba. Putri Chelsie saat itu lengah dan raja Anastachius
meluncurkan serangan yang membuat putrinya pingsan .ia menghampiri putrinya dan
menggendongnya menuju istana.
Sesampainya
diistana, ia langsung menidurkan dikamarnya. Ratu leassa yang mendengar kabar
jika putrinya sudah ditemukan , langsung menuju kamar putrinya. Sesampainya
dikamar, ia melihat putrinya yang terbaring diatas kasur.perlahan, ia berjalan
menuju tepi ranjang dan mengecup kening putrinya.ia sangat bahagia putrinya
telah kembali. Untuk melepas rindunya , mlam ini ia akan tidur dikamar itu.
Tepat tengah malam bulan purnama,
tiba-tiba putri Chelsie mengejan. Matanya melotot, kukunya memanjang , auranya
menghitam dan tubuhnya bergetar hebat. Ratu leassa yang berada disampingnya
langsung berteriak dan menangis. Karena kamarnya kedap suara, maka tak ada
siapapun yang mendengar teriakannya. Kini, ratu leassa benar benar bingung
dibuatnya.
Tapi,
beberapa detik kemudian, putri Chelsie kembali tenang. Barusaja merasa lega ,
tiba-tiba putri Chelsie bangun dengan penuh amarah. Melihat itu, tubuh ratu
leassa bergetar ketakutan. Sang putri berdiri diatas kasurnya dan bersiap
menyerang ratu.
"
Lama tidak berjumpa, ibu ahahahahah"
"
Nak, sadarlah nak. Ini ibumu.hik, hiks"
"
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKH "( teriak Chelsie mendapatkan sebuah
serangan))
Untung
saja raja Anastachius datang tepat waktu. Jika terlambat sedetikpun, entahlah
apa yang terjadi pada ratu leassa. "PUTRIKU, APA YANG KAU LAKUKAN"
Melihat
raja Anastachius,tanpa aba aba ia langsung menyerangnya dengan membabi buta.ia
sangat ganaas. Bahkan kini kekuatannya jauh lebih kuat dibandingkan dengan
tadi.
Dalam
waktu singkat, raja Anastachius dapat dikalahkan dengan mudah . Kesempatan itu,
membuat putri Chelsie menyeringai. Ia langsung membacakan mantra penghancur
untuk sang raja. Melihat itu, ratu leassa langsung menghampiri raja dan berdiri
dihadapannya. " Nak, sadarlah, kami orang tuamu. A- aku mohon . Hiks"
"
Aahahahahahahh. Jangan harap. MENYINGKIRLAH"
"
TIDAAK. AKU TAK AKAN MENYINGKIR DARI SINI. KALAU BISA BUNUH SAJA AKU
SEKALIAN"
"
Ra - ratuku. MENYINGKIRLAH. Biarkan aku saja yang ma - mati."
"
Tidak. Jika kau mati , maka aku juga harus mati "
"
Hahahaha. Baguslah kalau begitu. RASAKAN INI "
BRUUKKKK......
Putri
Chelsie tersungkur ketanah. Ia tak siap menghadapi serangan yang dilakukan oleh
Isabel. Syukurlah Isabel muncul disaat yang tepat. " Apa yang kau lakukan
disini , TIBERIUS. Keluar kau dari tubuh putri Chelsie."
"
A - apa? Jadi selama ini , dia TIBERIUS "( Ratu terkejut , Isabel berkata
TIBERIUS."
"
Kalian pergilah dari sini. Biar aku yang menghadapinya."
Mereka
pergi dari kamar putri Chelsie.
"
Sekarang keluar kau dari tubuhnya "
"
Ahahahaha. Tak segampang itu, Isabel"
"
Kalau begitu, akan ku keluarkan kau secara paksa "
"
Coba saja kalau kau mampu "
Pertarungan
mereka dimulai. Tak ada tanda tanda diantara mereka yang akan kalah. Kekuatan
mereka seimbang.
"
Ahahahaha rupanya kekuatanmu bertambah juga ya , Isabel"
"
Benar . Dengan kekuatan yang sekarang. Aku akan mengalahkan mu."
Mereka
melanjutkan lagi pertarungannya. " Kalau begini terus, jiwa putri Chelsie
akan mati " ( batin Isabel).
"
Kenapa Isabel, apa kau mau menyerah diri. Ahahahah. PENGECUT "
Tanpa
mengatakan apapun , Isabel langsung membelah dirinya dan mengelilingi Tiberius.
"
Wow, rupanya kau mempelajari ilmu itu . "
Tanpa
basa basi lagi , secara bersamaan Isabel mengerahkan seluruh kekuatannya untuk
memisahkan jiwa Tiberius dari raga putri Chelsie.
* * *
Usahanya
pun kini membuahkan hasil . Akhirnya Tiberius keluar dari raga sang putri.
Putri Chelsie tak sadarkan diri dan tergeletak ditanah.
Sebelum
Tiberius mengucapkan sebuah mantra , dengan cepat,penyihir Isabel langsung
meluncurkan serangan penghancur. " AAAAAAA" Jiwa dan Raga Tiberius telah hancur menjadi
abu. Kemudian, Isabel memasukkan abu tersebut kedalam sebuah batu.
Akhirnya
Tiberius MATI .
Setelah menyimpan batu itu,
Isabel mengangkat tubuh putri ke
ranjangnya untuk diobati.
Isabel hampir tidak percaya ,
denyut nadi putri Chelsie melemah. Dengan cepat ia mengucapkan mantra penyembuh
. Tapi, setelah sekian lama putri Chelsie belum sadar.
Braaakk.
Seseorang
medobrak pintu dengan keras. Rupanya orang itu adalah raja Anastachius dan ratu
leassa. Mereka langsung menghampiri ranjang putrinya . Ratu leassa langsung
menggenggam tangan putrinya dan
Ratu:"
nak, ayo bangun. Bunda rindu sekali denganmu nak . Ayo bangun. Kamu gak kangen
bunda ya, kamu terlalu nyenyak tidurnya. Tapi jangan sampai meninggalkan bunda
disini ya . Bunda takut, bunda takut kehilanganmu. Kamu adalah semesta bunda.
Jika kamu pergi, kemana bunda harus tinggal. Hidup ini terasa hampa tanpamu.
Ayo bangun. Bunda mau peluk kamu. Maaf, jika bunda pernah menyakiti hatimu.
Kamu marah sama bunda , ya. Gapapa kok , kamu marah aja. Tapi bunda mohon .
BANGUN."
Ruangan
tersebut menjadi hening. Hanya suara ratu leassa saja yang terdengar. Hingga
...
Tangan
putri Chelsie bergerak . Perlahan-lahan kesadarannya mulai kembali. Orang yang
pertama kali dilihatnya ada ibu.
"
Bu - bundaaa"( ucapnya lemah)
"
I - iya sayang. Kenapa hemm?"
"
Bunda kenapa nangis " ( ucapnya sembari mengusap air mata yang jatuh
dipipi sang bunda'
Kemudian
putri Chelsie duduk dan langsung memeluk erat bundanya. Tak lupa juga pada ayah
dan Isabel.
Dengan demikian , kutukan telah hancur.
Putri Chelsie dinobatkan sebagai penerus orang tuanya. Ia memimpin kerajaan
Arthena dengan adil dan bijaksana. Terkadang, ia akan terjun ke masyarakat
untuk melakukan pengecekan . Ia juga sering mampir ke rumah nenek. Awalnya
nenek itu terkejut ternyata Beatrice adalah seorang putri. Ia juga sedih,
karena Beatrice tidak akan lagi tinggal
bersamanya. Tapi, juga senang karena Beatrice sudah bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar