A.
Pendahuluan
Kurikulum
pengajaran Bahasa Indonesia diklasifikasikan dalam tiga aspek ,yaitu :
1. Aspek
kebahasaan,meliputi : fonologi,morfologi,sintaksis,dan semantik.
2. Aspek
keterampilan berbahasa,meliputi : menyimak , berbicara, membaca, menulis.
3. Aspek
kesastraan,meliputi : sejarah sastra , teori sastra , kritik sastra, apresiasi
sastra.
Setiap
aspek tersebut tentunya harus ditunjang buku teks tertentu . Untuk itu , materi
yang terdapat dalam buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku dan berorientasi pada pada tujuan pengajaran
Bahasa Indonesia yaitu melatih siswa terampil berbahasa baik secara lisan
maupun tulis. Kelengkapan materi dalam buku teks bisa dilihat dari adanya
wacana, pemahaman terhadap wacana, fakta kebahasaan dan kesastraan dan juga
adanya penerapan konsep dasar baik dari materi kebahasaan maupun kesastraan
melalui pelatihan, tugas serta kegiatan mandiri sehingga peserta didik mampu
menggali dan memanfaatkan informasi serta menyelesaikan masalah yang ada.
B. Pengertian
Buku Teks
Beberapa ahli mengemukakan pengertian buku teks sebagai berikut :
1. Buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang
disusun buat maksud dan tujuan – tujuan instruksional ( Hall-Quest,1915)
2. Buku
teks adalah buku standar /buku setiap cabang khusus studi. ( Lange,1940)
3. Buku
teks adalah buku standar / buku yang dirancang buat penggunaan di kelas ,
dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang
itu dan diperlengkapi dengan sarana – sarana pengajaran yang sesuai dan
serasi.( Bacon,1935 )
4. Buku
teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah – sekolah dan
perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran .(
Buckingham,1958:1523)
5. A.J.
Loveridge (terjemahan Hasan Amin) berependapat bahwa
”Buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.”
”Buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.”
6. Chambliss
dan Calfee (1998) menjelaskan bahwa buku teks adalah alat bantu siswa untuk
memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia (di luar
dirinya). Buku teks memiliki kekuatan yang luar biasa besar terhadap perubahan
otak siswa. Buku teks dapat mempengaruhi pengetahuan anak dan nilai-nilai
tertentu.
7. Direktorat
Pendidikan Menengah Umum (2004: 3) menyebutkan bahwa buku teks atau buku
pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi
tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya
dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku
diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh pembacanya (dalam hal ini
siswa).
8. Pusat
Perbukuan (2006: 1) menyimpulkan bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan
pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran
(instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan
buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasa dilengkapi sarana
pembelajaran (seperti pita rekaman), dan digunakan sebagai penunjang program
pembelajaran.
9. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 menjelaskan bahwa buku teks
(buku pelajaran) adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi
pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat diketahui ciri penanda buku teks
sebagai berikut :
- Buku
teks merupakan buku sekolah yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidikan
tertentu.
- Buku
teks berisi bahan yang telah terseleksi.
- Buku
teks selalu berkaitan dengan bidang studi atau mata pelajaran tertentu
- Buku
teks biasanya disusun oleh para pakar di bidangnya
- Buku
teks ditulis untuk tujuan instruksional tertentu.
- Buku
teks biasanya dilengkapi dengan sarana pembelajaran.
- Buku
teks disusun secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran tertentu.
- Buku
teks untuk diasmilasikan dalam pembelajaran.
- Buku
teks disusun untuk menunjang program pembelajaran.
Dari
berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa buku teks adalah
buku pelajaran dalam bidang studi tertentu ,yang merupakan buku standar ,yang
disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu
yang dilengkapi dengan sarana – sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.
C.
Fungsi Buku Teks
Buku
teks memberikan pengaruh besar terhadap kesatuan nasional melalui pendirian dan
pembentukan kebudayaan umum. Buku teks
merupakan sarana penting dan ampuh bagi penyediaan dan pemenuhan pengalaman tak
langsung dalam jumlah yang besar dan terorganisasi rapi. Keuntungan mempelajari
buku teks antara lain :
1. Kesempatan
mempelajarinya sesuai dengan kesempatan masing – masing.
2. Kesempatan
untuk mengulang atau meninjau kembali buku cukup terbuka dan bebas.
3. Buku
teks memberi kesempatan kepada pemiliknya untuk menyegarkan ingatan.
4. Kemudahan
untuk membuat catatan – catatan kecil.
5. Sarana
– sarana khusus yang ada dalam buku teks dapat menunjang upaya belajar dari
sebuah buku.
Green dan Petty
merumuskan beberapa fungsi buku teks sebagai berikut :
1. Mencerminkan
suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai pengajaran serta
mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
2. Menyajikan
suatu sumber poko masalah yang kaya , mudah dibaca dan bervariasi sesuai minat
dan kebutuhan siswa.
3. Menyediakan
suatu sumber yang tersusun rapid an bertahap mengenai keterampilan –
keterampilan ekspresional yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi.
4. Menyajikan
metode – metode dan sarana – sarana pengajaran untuk memotivasi siswa.
5. Menyajikan
bahan / sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.
Sementara itu,
Hubert dan Harl menyoroti nilai lebih buku teks bagi guru sebagai berikut:
· Buku
teks memuat persediaan materi bahan ajar yang memudahkan guru merencanakan
jangkauan bahan ajar yang akan disajikannya pada satuan jadwal pengajaran
(mingguan, bulanan, caturwulanan, semesteran).
· Buku
teks memuat masalah-masalah terpenting dari satu bidang studi.
Buku teks banyak memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar, skema, diagram, dan peta.
Buku teks banyak memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar, skema, diagram, dan peta.
· Buku
teks merupakan rekaman yang permanen yang memudahkan untuk mengadakan review di
kemudian hari.
· Buku
teks memuat bahan ajar yang seragam, yang dibutuhkan untuk kesamaan evaluasi,
dan juga kelancaran diskusi.
· Buku
teks memungkinkan siswa belajar di rumah.
· Buku
teks memuat bahan ajar yang relatif telah tertata menurut sistem dan logika
tertentu.
· Buku
teks membebaskan guru dari kesibukan mencari bahan ajar sendiri sehingga
sebagian waktunya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
D.
Kualitas Buku Teks
Secara
teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori
yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut
sebagai berikut.
· Buku
teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
· Buku
teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
· Buku
teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
· Buku
teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan
kemampuan para siswa yang memakainya.
· Isi
buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih
baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan
suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
· Buku
teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para
siswa yang mempergunaknnya.
· Buku
teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang
samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
· Buku
teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas
sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
· Buku
teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan
orang dewasa.
· Buku
teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Dari beberapa
kriteria di atas dapat disimpulkan pedoman penilaian buku teks sebagai berikut
:
1.
Sudut pandang ( Point of view )
Buku
teks harus mempunyai landasan , prinsip , dan sudut pandang tertentu yang
menjiwai atau melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang dapat
berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa, dsb.
2.
Kejelasan konsep
Konsep
– konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas , tandas.
3.
Relevan dengan kurikulum
Buku
teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.
4.
Menarik minat
Penulis
buku teks harus mempertimbangkan minat siswa pemakai buku tersebut. Semakin
sesuai buku teks dengan minat siswa , semakin tinggi daya penarik buku
tersebut.
5.
Menumbuhkan motivasi
Buku
teks yang baik dapat menumbuhkan motivasi siswa yaitu dapat membuat siswa menjadi
ingin , mau , senang mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut.
6.
Menstimulasi aktivitas siswa
Buku
teks yang baik dapat merangsang , menantang , dan menggiatkan aktivitas siswa.
7.
Ilustratif
Buku
teks harus disertai ilustrasi yang mengena dan menarik.
8.
Bahasa buku teks harus dimengerti olehh
para pemakainya.
Bahasa
buku teks harus :
-
Sesuai dengan bahasa siswa ,
-
Kalimat – kalimatnya efektif,
-
Terhindar dari makna ganda,
-
Sederhana,
-
Sopan ,
-
Menariik.
9.
Menunjang mata pelajaran lain
Materi
buku teks harus bisa menunjang pelajaran lain. Penyajian materi Bahasa
Indonesia hendaknya disajikan secara tematis.
10.
Menghargai perbedaan individu
Buku
teks yang baik tidak membesar – besarkan perbedaan individu tertentu.
11.
Memantapkan nilai – nilai
Buku
teks yang baik berusaha memantapkan nilai – nilai yang berlaku di masyarakat.
E. Keterbatas Buku
Teks
Greene
dan Petty telah mengidentifikasi keterbatasan buku teks . Keterbatasan tersebut
antara lain :
1.
Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar
, tetapi merupakan suatu sarana pengajaran.
2.
Isi yang disajikan sebagai perangkat –
perangkat kegiatan belajar dipadu secara artificial atau secara buatan saja
bagi kelas – kelas tertentu.
3.
Latihan – latihan dan tugas praktis
agaknya kurang adekuat atau kurang memadai karena keterbatasan – keterbatasan
dalam ukuran buku teks dan dikarenakan begitu banyaknya praktik dan latihan.
4.
Sarana pengajaran juga sedikit dan
singkat karena keterbatasan ruang , tempat, atau wadah yang tersedia di
dalamnya.
5.
Pertolongan – pertolongan yang berkaitan
dengan evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidak mengevaluasi secara
keseluruhan yang diinginkan.
F.
Jenis – Jenis Buku Teks
Buku teks
memiliki aneka jenis atau ragam. Menurut pengamatan penulis ada empat dasar atau patokan yang digunakan dalam
pengklasifikasian buku teks. Patokan – patokan itu adalah :
1.
Berdasarkan mata pelajaran atau bidang
studi ( terdapat di SD,SMP, SMA)
2.
Berdasarkan mata kuliah bidang yang
bersangkutan
3.
Berdasarkan penulisan buku teks
4.
Berdasarkan jumlah penulis buku teks
Dari segi cara
penulisan buku teks dibagi menjadi tiga yaitu :
1.
Buku teks tunggal
Buku
teks tunggal adalah buku teks yang hanya terdiri atas satu buku saja, contoh :
Tarigan
, Henry Guntur .1985.Pengajaran Ejaan
Bahasa Indonesia.Bandung :Penerbit Angkasa.
2.
Buku teks berjilid
Buku
teks berjilid adalah buku pelajaran untuk satu kelas tertentu atau untuk satu
jenjang sekolah tertentu, contoh :
Depdikbud.1981.Bahasa Indonesia I,II, dan III .
Jakarata : Proyek pengadaan buku pelajaran, Perpustakaan dan keterampilan SLU.
3.
Buku teks berseri
Buku
teks berseri adalah buku pelajaran berjilid mencakup beberapa jenjang sekolah ,
misalnya dari SD , SMP , SMA, contoh :
Tarigan,
Henry Guntur dan Djago Tarigan.1985.Terampil
Berbahasa Indonesia ( untuk SD – 9 jilid).Bandung : Penerbit Angkasa.
Berdasarkan
jumlah penulis ,buku teks dibagi menjadi buku teks penulis tunggal dan penulis
kelompok.
a.
Penulis tunggal
Penulis
tunggal ialah penulis yang menyiapkan buku teks tertentu seorang diri( buku
teks tunggal). Buku teks tunggal biasanya digarap oleh penulis perseorangan.
b.
Penulis kelompok
Penulis
kelompok ialah penulis yang terdiri atas beberapa orang untuk menyiapkan buku
teks tertentu.Buku teks berjilid dan berseri biasanya digarap oleh penulis tim.
Pengarang
buku teks harus memenuhi persyaratan diantaranya :
-
Berkemauan keras
-
Berdisiplin kerja yang tinggi
-
Berpengalaman di bidangnya
G. Simpulan
Buku
teks merupakan buku pelajaran dalam
bidang studi tertentu ,yang merupakan buku standar ,yang disusun oleh para
pakar dalam bidang itu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu yang
dilengkapi dengan sarana – sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran. Sebagai
salah satu bahan ajar , buku teks hendaknya disusun berdasarkan kurikulum yang
berlaku dan berorientasi pada tujuan pengajaran .
Seorang
guru dalam melaksanakan pembelajaran jangan hanya mengacu pada buku teks
sebagai bahan ajar. Buku teks hanya berfungsi sebagai salah satu sarana
pengajaran. Disamping buku – buku teks , hendaknya guru harus mengembangkan
bahan ajar baik cetak maupun noncetak.
Guru memiliki wewenang dan tanggung jawab profesionalitas dalam memilih
,mengembangkan, dan menyajikan bahan ajar.
H.
Daftar Pustaka
Tarigan
, Henry Guntur dan Djago Tarigan.1986.Telaah
Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung : Penerbit Angkasa.
www.masnurmuslich.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar