*KELAHIRAN
*
Sembilan
bulan berlalu, kini raja Anastachius mondar mandir didepan kamar sang ratu.
Menunggu kelahiran anaknya. Ratu leassa dibantu bersalin oleh ISABEL , dan penyihir lainnya .sang raja
berharap harap cemas , agar anak dan istrinya selamat.
Tak
berselang lama, terdengar sebuah suara yang membuat air mata raja Anastachius
luruh begitu saja, membasahi pipinya. " Ooek, ooek, ooek" . Dengan
cepat, raja Anastachius membuka pintu dan langsung menghampiri ranjang ratu
leassa. Rasanya ia ingin menangis antara terharu dan bahagia. Saat ini ratu
leassa sedang memejamkan matanya. Sepertinya ia benar benar kelelahan.
Sang
raja duduk ditepi ranjang, lalu ia menggenggam tangan istrinya itu dan
mengecupnya berkali kali. " Terimakasih ,sayang."
Kemudian
datanglah Isabel dengan menggendong seorang bayi . Dengan cepat, ia mengambil
alih bayinya. " Bayi yang cantik, aku akan memberimu nama , CHELSIE. "Ia
terus saja menatap lekat bayi yang masih merah itu.
Keesokan
harinya, raja Anastachius menggelar pesta besar besaran yang megah dan mewah.
Ia mengundang seluruh kerajaan tetangga dan seluruh penyihir yang ada. Hari itu
benar benar hari kebahagiaan bagi kerajaan Arthena. Seluruh rakyat berbondong
bondong datang keistana . Acara pemberkatanpun dimulai. Secara bergantian ,Setiap penyihir akan
memberikan hal hal baik untuk hidup
putri Chelsie . Satu demi satu penyihir telah memberkahi putri Chelsie
Tiba-tiba
datanglah penyihir Tiberius yang membuat suasana menjadi tegang. Dengan sigap,
para penyihir melindungi sang putri
Isabel:"
apa yang kau lakukan disini, Tiberius." ( Kini Tiberius tidak menyamar
lagi sebagai elen)
Tiberius:"
hmm. Aku disini ingin memberkati sang putri, apa boleh?"( Ujarnya dengan
nada memohon)
Isabel
:" TIDAK. KAU JANGAN PERNAH DEKATI PUTRI KAMI!!
Tiberius:"
Isabel, asal kau tau , aku sudah tak sejahat dulu. Aku sudah bertaubat. "
" Aku menyesal, dulu aku selalu
berbuat jahat. Maafkan aku bila dulu aku
pernah menyelakaimu."
Isabel
:" omong kosong, aku tak akan pernah percaya kepadamu."
Dengan
wajah memelas, Tiberius hendak pergi dari istana . Namun , langkahnya berhenti
saat salah satu penyihir memanggilnya.
"
Hei , aku percaya kepadamu. Aku yakin kamu sudah berubah, sekarang kau boleh
memberi berkahmu pada putri ." ( Hal itu, membuat Isabel langsung menoleh
kepadanya )
Isabel
:" apa yang kau katakan?"( Bingung dengan perkataannya)
"
Aku akan memberikan kesempatan pada Tiberius. Kami yakin, dia sudah berubah .
Benarkan"
"
Iya benar tidak ada salahnya juga
kan?"
Perlahan
lahan , hampir semua penyihir mendukung pendapat itu. Dengan berat hati, ia
membolehkan Tiberius mendekati putri. Dengan penuh kebahagiaan, Tiberius
mendekati putri dan .....
"
Putri, kau akan menjadi putri tercantik diseluruh dunia, selain itu kau juga ...
AKAN MATI DIUSIAMU YANG KETUJUH BELAS.
TEPAT PADA BULAN PURNAMA, AKU AKAN MENGAMBIL ALIH RAGA DAN JIWAMU. AHAHAHAHAHAHAH.
AHAHAHAHAHAAH"
Seistana
dihebohkan oleh perkataan tiberius.mereka tidak menyangka , jika perkataannya tadi adalah sebuah tipuan .
Dengan amarah yang membara , Isabel mulai menyerang Tiberius dengan membabi
buta. Tiberius hanya menghindari serangan itu. Sesekali ia akan berganti
menyerang Isabel.
Semakin
lama pertarungan itu semakin dahsyat. Bahkan langit yang tadinya cerah ,
sekarang gelap tertutup oleh awan hitam . Keadaan didalam begitu kacau, barang
barang pecah dan seluruh orang berhamburan menyelamatkan diri. Sedangkan para
penyihir, sebagian dari mereka membantu Isabel dan yang lainnya membawa anggota
bangsawan menuju tempat yang lebih aman.
Kekuatan
Isabel kini hampir terkuras habis. Ia benar benar kelelahan. Ia rasa, kekuatan
Tiberius kini jauh lebih kuat dibanding pertemuan terakhirnya.Bahkan , para
penyihir kewalahan melawan Tiberius. Tiba-tiba pada saat Isabel lengah ,
Tiberius langsung meluncurkan serangan
yangbegitu dahsyatt pada Isabel.
Brruuuuk.
Tak
siap menghadapi serangan Tiberius, Isabel akhirnya tumbang. Ia terluka parah
kekuatannya kini telah habis.perlahan lahan kesadaran Isabel hilang Kata kata terakhir yang ia ingat adalah
" TUNGGU SAJA NANTI" . Setelahnya ia tak mengingat apapun.
* * *
Sekarang
Isabel sedang terbaring tak sadarkan diri. Penyihir lain berusaha untuk
memulihkan kekuatannya. Namun hasilnya nihil. Bahkan, ia hampir dinyatakan
tiada. Tapi untungnya , keajaiban pun terjadi saat raja , ratu dan putrinya
masuk untuk melihat kondisi Isabel . Waktu itu, tangan mungil putri Chelsie tak
sengaja menyentuh kening Isabel.
Padahal, bayi itu masih berumur dua hari. Beberapa detik kemudian , Isabel
membuka matanya pelan . Alangkah senangnya mereka , mendapati Isabel sudah
tersadar. Isabel berusaha untuk duduk , dengan sigap penyihir lain membantunya
dan memberinya minum. Setelahnya ia meminta untuk menggendong sang putri "
putri yang cantik, nasibmu begitu malang. Maafkan aku tak becus
menjagamu."
Isabel
bergantian menatap raja dan ratu. Ia menyampaikan keinginannya untuk memulihkan
kekuatannya disuatu tempat yang tak pernah dijamah oleh manusia. Sebelum ia
pergi, ia memberi amanat " jangan
biarkan putri Chelsie pergi dari istana sampai ulang tahunnya yang ke 17."
Lalu
, raja dan ratu, besertan putrinya keluar dari kamar Isabel. Dengan bantuan
para penyihir, kondisi tubuh Isabel muali membaik, tapi tidak dengan
kekuatannya. Malam itu , ia berangkat bertapa disuatu tempat untuk memulihkan
kekuatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar