Imbuhan atau afiks adalah bentuk morfem terikat
yang melekat pada salah satu kata, baik kata dasar ataupun kata jadian. Imbuhan
berperan dalam proses pembentukan kata dasar menjadi kata jadian.
Di bawah ini terdapat beberapa penjelasan tentang
imbuhan.
1. Jenis afiks menurut tempatnya:
a. awalan/ prefiks: meng, ber, ter, ke, peng,
per, dan seterusnya.
b. akhiran/ sufiks: -an, -kan, -i
c. sisipan/ infiks: ke-an, per-an, peng-an, dan
seterusnya.
d. konfiks
2. Jenis afiks menurut penggunaannya:
1. Afiks
produktif: yaitu afiks yang memiliki frekuensi pemakaian yang tinggi.
Contoh: se-, meng-, ber-, peng-, per-, dan seterusnya.
2. Afiks tak
produktif: yaitu afiks yang frekuensi pemakaiannya tidak tinggi.
Contoh: -em, -el, -er, -wati, -is, -nda, dan
seterusnya.
3. Afiks
asing/ afiks serapan:
a. Akhiran dari bahasa Sansekerta: -wan, -wati,
-man
b. Akhiran dari bahasa Arab: -i, -wi, -in, -at, -ah
c. Akhiran dari bahasa Barat:-isme, -tas, -ika,
-logi, -is, (asi), dsb (kata benda), -al, -or, -if, -is, dsb.
3. Makna imbuhan
Makna proses pengimbuhan atau afiksasi senantiasa
berhubungan dengan fungsi semantik dari suatu bentuk kompleks. Hal ini bisa
kita lihat pada contoh-contoh makna afiksasi pada beberapa imbuhan berikut ini:
a. meng-
mempunyai variasi makna sebagai berikut:
membuat: menggambar, menyate
menuju ke: melaut, menepi, mendarat
memberi : menandai, menopang, menomori
mengeluarkan: membuih, menyanyi
berlaku seperti: merajalela, membabi buta
menuju: melaut, mendarat
b. ber-
mempunyai makna gramatikal:
dalam keadaan (statif): berbahagia
kumpulan: bertiga, berempat
mempergunakan: berbaju, bersepeda
menjadi: bertamu, berpisah
c. ter-
mempunyai variasi makna gramatikal:
superlatif
(paling) : tercantik, tertinggi
tidak sengaja: tertidur, tertunduk
dapat di-: tercium, tercapai
hasil tindakan: tersebar, terpecah
d. peng-
orang yang di-: petatar, pesuruh,
orang yang bersifat: pemarah, pemalas
alat: pemukul, penggaris
pelaku tindakan : pencopet, penjual
Keterangan:
Makna gramatikal dari imbuhan yang lain dapat
dicari/diterka dari konteks kalimatnya. Prinsipnya, makna gramatikal muncul
karena kaitan antarkata.
4. Fungsi afiks
a. Prefiks
meng-, dan ber-
Prefik meng- dan ber berfungsi sebagai pembentuk
kata kerja aktif transitif: memukul, membaca
b. Prefiks
ter- dan di-
pembentuk kata kerja pasif: terbeli, terbaca,
dibeli, dibaca
pembentuk kata sifat (ter): tercantik, terpandang,
tertinggi
c. Prefiks
ke-
pembentuk kata bilangan tingkat :
kesatu, kedua, dan seterusnya
pembentuk kata bilangan kumpulan :
kedua, ketiga, dan seterusnya
d.Konfiks ke-an
pembentuk
kata benda: kedamaian
pembentuk
kata sifat: kekecilan
pembentuk
kata kerja pasif: kehujanan, kedinginan, kepanasan
Fungsi
afiks yang lain dapat dicoba dengan cara dikaitkan dengan fungsi struktural
dari kalimat yang dibentuknnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar