Macam
– macam gaya bahasa menurut Keraf (2009:129) adalah : a) aliterasi, b)
asonansi, c) anastrof, d) apofasif, e) apostrof, f) asyndeton, g)
polisindenton, h) kiasmus, i) elipsisis, j) eufimisme, k) litotes, l) hysteron
prosteron, m) pleonasme dan tautologi, n) perifasis,) prolepsis atau antipasi,
p) erotesis atau pernyataan retoris, q) silepsis dan zeuqma, r) okoreksio atau
epanortosis, s) hiperbola, t) paradoks, dan u) oksimoron.
“
Gaya bahasa kiasan dibentuk berdasrkan perbandingan atau persamaaan “(Keraf :
1991). Macam – macam gaya bahasa kiasan menurut Keraf ( 1991 ) diantaranya : 1)
persamaan atau simile, 2) metafora, 3) alegori, parabol,dan fabel, 4)
personifikasi, 5) alusi, 6) sinekdok, 7) metonemia, 8) anfonomasia, 9)
hipalase, 10) ironi, sinisme, dan sarkasme, 11) satire, 12) ineundo, 13)
antifrases, dan 14) paronomasia.
Tidak
semua gaya bahasa tersebut akan dibahas dalam makalah ini, akan dibatasi oleh
beberapa gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa yang akan
dibahas adalah gaya bahasa retoris meliputi : pleonasme, paradoks, eufimisme,
litotes, hiperbola. Sedangkan gaya bahasa kiasan meliputi : simile,
metafora,personifikasi, alusi, sinekdok, metonemia, ironi.
1. Gaya Bahasa
Retoris
a) Pleonasme
“
Pleonasme atau tautology adalah acuan yang mempergunakan kata – kata lebih
banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau gagasan”(
Keraf : 1991 ).
Contoh : IM3 murahnya
seharian !
b) Paradoks
“
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata
dengan fakta – fakta yang ada”( Keraf : 2009:136 ). Contoh : Yang lain bersandiwara gue.. apa adanya.
c) Eufimisme
Kata eufimisme atau eufemismus berasal dari bahasa Yunani euphemizein yang berarti ‘mempergunakan kata – kata dalam arti yang
baik atau dengan tujuan yang baik’. Menurut Keraf (2009:132) “Eufimisme adalah
semacam acuan berupa ungkapn – ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang
atau ungkapan – ungkapan yang halus, untuk menggantikan acuan – acuan yang
mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan, atau menyugestikan sesuatu
ysng tidak menyenangkan”.
Contoh : Yang lebih
mahal dari Hits banyak.
d) Litotes
“Litotes
adalah semacam gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan
merendahkan diri”( Keraf ,2009”132-133 ). Sesuatu hal itu dinyatakan kurang
dari keadaan sebenarnya.
Contoh
: Aku tidak akan pernah mau pergi,sebelum kamu membawakanku Chocolatos!
e) Hiperbola
Menurut
Keraf ( 2009:135 ) “Hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung
pernyataan yang berlebihan dengan membesar – besarkan sesuatu hal”.
Contoh : Segera
kunjungi Apollo karena Apollo banjir diskon.
2. Gaya Bahasa
Kiasan
1) Simile
“Persamaan
atau simile adalah perbandingan yang bersifat ekplisit” ( Keraf,2009:138 ).
Maksud dari perbandingan yang bersifat ekplisit adalah bahwa ia langsung
menyatakan sesuatu, sama dengan hal lain. kesamaan yang ada ditunjukkan dengan
hadirnya kata – kata : seperti, sama, bagaikan, laksana, dan sebagaianya.
Contoh : Magnum
kemewahan bagaikan seorang ratu.
2) Metafora
“Metafora
adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung tetapi dalam
bentuk yang singkat”( Keraf, 2009:138). Metafora merupakan sebuah perbandingan
langsung tanpa menggunakan kata – kata : seperti, bagai, laksana, bak,dan
sebagainya. Pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua.
Contoh
; Dancow cocok untuk membantu berkembangan buah
hati..
3) Personifikasi
“
Personifikasi atau proposopopoeia adalah semacam gaya bahasa kiasan yang
menggambarkan benda – benda mati atau barang – barang yang tidak bernyawa,
seolah – olah memiliki sifat – sifat kemanusiaan”( Keraf, 2009:140 ).
Contoh : Axis,baik
ya???
4) Alusi
“
Alusi adalah semacam acuan yang berusaha menyugestikan kesamaan antara orang,
tempat, atau peristiwa”(Keraf, 2009:141). Alusi adalah suatu referensi yang
ekplisit atau implicit kepada peristiwa – peristiwa, tokoh – tokoh, atau tempat
dalam kehidupan nyata, mitologi, atau dalam karya – karya sastra yang terkenal.
Contoh : Bandung adalah
Paris pulau Jawa.
5) Sinekdoks
Sinekdok
adalah suatu istilah yang diturunkan dari bahasa Yunani synekdechesthai yang berarti ‘menerima bersama – sama ’. Menurut
Keraf (2009:142) “Sinekdok adalah semacam bahasa figurative yang mempergunakan
sebagian dari suatu hal untuk menyatakan keseluruhan ( pars pro toto ) atau
mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian ( totem pro parte ).
Contoh
: Indonesia bergembira atas kemengan Juara Umum di SEA Games kali ini. ( sinekdok totem pro
parte )
Tiap kepala wajib
membayar tiket masuk untuk menikmati pertunjukan sirkus di Senayan Jakarta.
(sinekdok pars pro toto)
6) Metonemia
Metonemia
dirunkan dari bahasa Yunani meta yang
berarti ‘menunjukkan perubahan’ dan anoma
yang berarti ‘nama’. “Metonemia adalah gaya bahasa yang mempergunakan
sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain karena memiliki pertalian yang
sangat dekat”( Keraf, 2009:142 ).
Contoh : Ayah
mengendarai polygon.
7) Ironi
Ironi
berasal dari bahasa Yunani dari kata eironia
yang berarti ‘penipuan’ atau ‘ pura – pura ‘. “ Ironi atau sindiran adalah
suatu acuan yang ingin menyatakan sesuatu dengan makna atu maksud berlainan
dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata – katanya”(Keraf, 2009:143).
Contoh : Hanya IM3 yang
memberikan kepuasan anti galau.
Memangnya ada yang
lebih bagus dari Hits? Yang lebih mahal banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar