Kegiatan
menyimak mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Ragam
menyimak menurut Sutari, dkk (1997:
28-33), diklasifikasikan berdasarkan sumber suara, taraf aktifitas menyimak, taraf
hasil simakan, cara penyimakan, bahan simakan, tujuan menyimak, dan tujuan spesifik.
Berdasarkan
sumber suara yang disimak, terdapat dua ragam menyimak, yaitu
menyimak intrapribadi dan menyimak
antarpribadi. Menyimak intrapribadi adalah suara yang disimak berasal dari diri
sendiri, sedangkan menyimak antarpribadi adalah
menyimak suara yang berasal dari orang
lain.
Berdasarkan
taraf aktifitas menyimak dibedakan atas kegiatan menyimak taraf
rendah dan taraf tinggi. Menyimak
bertaraf rendah disebut silent listening. Menyimak
taraf rendah hanya memberikan
perhatian, dorongan dan menunjang pembicaran. Sedangkan menyimak taraf tinggi disebut
active
listening. Menyimak
taraf tinggi biasanya diperlihatkan penyimak dengan mengutarakan kembali
isi simakan.
Berdasarkan
taraf hasil simakan terdapat beberapa ragam menyimak.
Pertama, menyimak terpusat. Menyimak ini harus memusatkan pikiran
agar tidak salah melaksanakan hasil simakannya itu.
Kedua, menyimak untuk membandingkan.
Penyimak menyimak pesan tersebut
kemudian membandingkan isi pesan dengan pengalaman dan pengetahuan penyimak
relevan.
Ketiga, menyimak organisasi materi.
Yang dipentingkan oleh penyimak adalah
mengetahui organisasi pikiran yang disampaikan pembicara, baik ide
pokoknya maupun ide penunjangnya.
Keempat, menyimak kritis. Penyimak melakukan menyimak secara kritis
dengan cara menganalisis pesan yang disimaknya untuk kejelasan penyimak
meminta data lebih lengkap tentang hal yang dikemukakan pembicara.
Kelima, menyimak kreatif dan apresiatif. Penyimak ini memberi reaksi
lebih jauh terhadap hasil simakannya dengan memberi respon setelah penyimak
memahami dan menghayatinya betul pesan itu ia memperoleh informasi yang dapat
melahirkan pendapat baru sebagai hasil kreasinya.
Berdasarkan
cara penyimakan, ada dua ragam menyimak. Pertama, menyimak
intensif. Penyimak ini melakukannya
dengan penuh perhatian, ketekunan dan ketelitian sehingga memahami secara
mendalam dan menguasai secara luas bahan simakannya. Yang termasuk ke dalam
menyimak intensif adalah: menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak
kreatif, menyimak interogatif, dan menyimak selektif. Kedua, menyimak ekstensif.
Penyimak hanya memahami secara garis besar. Menyimak ekstensif meliputi: menyimak
sekunder, menyimak estetik, dan menyimak sosial.
Berdasarkan
tujuan menyimak, dapat dibedakan menjadi enam jenis. Pertama,
menyimak sederhana. Menyimak sederhana
terjadi dalam percakapan dengan teman atau percakapan melalui telepon. Kedua,
menyimak deskriminatif. Menyimak untuk membedakan suara atau perubahan suara.
Ketiga, menyimak santai. Menyimak santai adalah menyimak untuk tujuan
kesenangan. Keempat, menyimak informatif adalah
menyimak untuk mencari informasi.
Kelima, menyimak literature. Menyimak untuk mengorganisasikan gagasan. Keenam,
menyimak kritis. Menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara.
Berdasarkan
tujuan khusus, Logan dan kawan-kawan (dalam Sutari, dkk
1997: 32-34), mengklasifikasikan
menyimak menjadi beberapa jenis. Pertama, menyimak untuk belajar. Melalui kegiatan
menyimak seseorang mempelajari beberapa hal yang dibutuhkan. Kedua,
menyimak untuk menghibur. Penyimak menyimak sesuatu untuk menghibur
dirinya. Ketiga, menyimak untuk menilai. Penyimak mendengarkan dan memahami
simakan, kemudian menelaah, mengkaji, menguji, membandingkan dengan
pengalaman dan pengetahuan banyak. Keempat, menyimak apresiatif. Penyimak memahami,
menghayati, mengapresiasi materi simakan. Kelima, menyimak untuk
mengkomunikasikan ide dan perasaan. Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide,
perasaan pembicara sehingga terjadi sambung rasa antara pembicara dan pendengar.
Keenam, menyimak deskriminatif. Menyimak untuk membedakan suara atau bunyi.
Ketujuh, menyimak pemecahan masalah. Penyimak mengikuti uraian pemecahan
masalah secara kreatif analitis yang disampaikan oleh pembicara.
Tarigan
(1994: 35-40), membagi menyimak menjadi dua jenis yaitu: (1)
menyimak ekstensif, (2) menyimak
intensif. Pertama, menyimak ekstensif. Menyimak ekstensif adalah
sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas
terhadap suatu ujaran. Adapun kegiatan menyimak ekstensif, antara lain menyimak
sosial, menyimak estetika, menyimak sekunder, dan menyimak pasif.
(a) menyimak sosial, biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat
orang-orang mengobrol, seperti di pasar, sekolah, terminal, stasiun, kantor pos,
dan sebagainya. (b) menyimak estetika, sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak
estetika adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu, misalnya
menikmati cerita, puisi, menyimak musik atau radio. (c) menyimak sekunder
adalah menyimak secara kebetulan. Menyimak pada musik yang mengiringi ritme-ritme
dan pada acara radio yang terdengar sayup-sayup sementara kita sedang menulis
surat pada seorang teman di rumah. (d) menyimak pasif adalah menyimak suatu ujararan
tanpa upaya sadar, misalnya dalam kehidupan sehari-hari pembelajar
mendengarrkan bahasa Jawa, setelah dalam waktu 3 tahun ia sudah mahir menggunakan
bahasa tersebut. Kemudian menggunakan bahasa Jawa tersebut dilakukan tanpa sengaja.
Kedua,
menyimak intensif. Menyimak intensif adalah sejenis kegiatan
menyimak yang diarahkan kepada suatu
kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap satu hal tertentu.
Adapun jenis-jenis menyimak intensif
antara lain menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak
eksploratif, menyimak interogatif, dan menyimak selektif. (a) menyimak kritis
adalah kegiatan menyimak untuk mencari kesalahan dari ujaran seseorang
pembicara secara sungguh-sunguh, dengan alasanalasan yang kuat yang dapat
diterima oleh akal sehat, serta dinilai secara objektif, menentukan keaslian
kebenaran dan keahlain serta kekurangan. (b) menyimak konsentratif adalah kegiatan
menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang
baik terhadap informasi yang diperdengarkan. (c) menyimak kreatif adalah
kegiatan menyimak yang sengaja dilakukan untuk menyenangkan rekonstruksi
imajinasi dan perasaan kinaestetik para penyimak. (d) menyimak eksplorasif adalah kegiatan menyimak
bertujuan untuk menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. (e)
menyimak interogatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemeroleh
informasi. (f) menyimak selektif adalah menyimak yang dilakukan secara selektif
dan terfokus berdasarkan nada suara, bunyibunyi asing, bunyi-bunyi yang
bersamaan, kata-kata dan frase-frase, bentuk-bentuk ketatabahasaan.
Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ragam menyimak dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan sumber suara, taraf aktifitas
menyimak, taraf hasil simakan, cara penyimakan, bahan simakan, tujuan menyimak,
tujuan spesifik, bentuk kegiatan menyimak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar