Jumat, 21 September 2012

Analisis Wacana Artikel


Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan
12-12-2011 | Bekti-medicastore.com
Detokx atau detoksifikasi mulai populer saat ini. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya, tetap saja tidak menyurutkan keinginan orang untuk mencobanya. Detox sendiri digambarkan sebagai suatu cara untuk mengeluarkan zat berbahaya (toxin) dari dalam tubuh. Beberapa orang melaporkan menjadi lebih fokus & energik setelah melakukan program detoksifikasi tubuh. Meskipun, menurut para ahli, hal tersebut dapat dikarenakan adanya keyakinan bahwa mereka telah melakukan hal yang bermanfaat terhadap tubuh.
Karena masih kurangnya bukti yang menunjukkan bahwa proses detoksifikasi dapat membuang bahan berbahaya (toxin) dari tubuh, membuat kalangan medis masih meragukan efektivitas dari program detoksifikasi tersebut. Pada proses alami tubuh, sebagian besar bahan berbahaya (toxin) yang masuk kedalam tubuh akan dihilangkan lewat ginjal & hati, untuk kemudian dikeluarkan melalui air seni & feses.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai detox atau detoksifikasi tubuh terutama lewat pengaturan pola makan (detox diet) ini, dapat dilihat pada artikel berikut, yang medicastore ambil dari berbagai sumber.
Banyak cara untuk melakukan detoksifikasi, bisa dengan diet makanan tertentu, mandi lumpur, terapi dengan air laut, terapi dengan bahan herbal, terapi urin dll.Untuk detoksifikasi melalui pengaturan pola makan (detox diet), bisa dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayur & buah atau mengkonsumsi suplemen herbal tertentu dalam bentuk serbuk maupun kapsul.
Biasanya program detoksifikasi lewat pengaturan pola makan (detox diet) ini dimulai dengan suatu periode puasa, kemudian dilanjutkan dengan pengaturan pola makan secara ketat (hanya mengkonsumsi sayur & buah mentah, jus buah, air, dll) serta konsumsi suplemen atau teh tertentu, untuk kemudian diakhiri dengan pembersihan usus besar (colon). Sebagian besar proses detoksifikasi tersebut berjalan selama 7-10 hari.
Ide dasar dari proses detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) adalah dengan tidak mengkonsumsi makanan yang diduga dapat mengandung bahan berbahaya (toxin). Sehingga tubuh akan terbebas dari zat berbahaya tersebut. Tubuh sendiri juga telah mempunyai mekanisme tersendiri yang dapat mengeluarkan zat berbahaya tersebut dari dalam tubuh.
Manfaat dari proses detoksifikasi tubuh sendiri hingga saat ini masih diperdebatkan. Banyak yang mendukung tetapi banyak juga yang menyangsikan, terutama karena tidak adanya bukti ilmiah yang membuktikan bahwa proses detoksifikasi dapat benar-benar membuang bahan berbahaya (toxin) dari tubuh.
Bagi yang mendukung, mereka mengatakan merasa lebih segar & energik setelah melakukan proses detoksifikasi karena bahan berbahaya (toxin) telah dikeluarkan dari tubuh mereka. Tetapi hal tersebut dapat juga terjadi karena pengaturan pola makan yang telah dilakukan.Pada proses detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) biasanya mereka menjadi :
1.      Mengkonsumsi lebih banyak air
2.      Mengkonsumsi lebih sedikit / tidak sama sekali alkohol & kafein
3.      Mengkonsumsi lebih sedikit lemak & protein dari hewan
4.      Mengkonsumsi lebih sedikit makanan olahan menjadi banyak mengkonsumsi makanan segar & berserat seprti sayur & buah-buahan.
Pada akhirnya pengaturan pola makan yang sehat seperti inilah yang akan memberikan manfaat pada tubuh. Yaitu dengan mengkonsumsi lebih banyak sayur & buah-buahan & lebih sedikit mengkonsumsi makanan olahan ataupun makanan yang berlemak.
Detoksifikasi tubuh melalui pengaturan pola makan (detox diet) dimaksudkan untuk membersihkan seluruh tubuh dari bahan berbahaya (toxin) yang ada dalam tubuh. Tetapi banyak orang yang salah mengartikan hal tersebut sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Padahal efek penurunan berat badan tersebut terjadi karena mereka mengurangi / bahkan tidak mengkonsumsi sama sekali makanan yang mengandung karbohidrat & lemak saat melakukan proses detoksifikasi. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan detoksifikasi tubuh :
a.       Detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) tidak disarankan untuk dilakukan oleh remaja. Hal ini karena remaja masih membutuhkan kalori & protein yang cukup untuk mendukung masa pertumbuhan & perkembangannya. Sehingga diet yang melibatkan pengaturan ketat terhadap makanan tertentu, sangat tidak dianjurkan. Terutama apabila remaja tersebut termasuk aktif melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga.
b.      Detoksifikasi dengan pengaturan pola makan (detox diet) juga tidak disarankan untuk dilakukan oleh mereka yang mempunyai masalah kesehatan, seperti : diabetes, penyakit jantung atau masalah kesehatan kronis lainnya. Demikian juga bagi wanita hamil & mereka yang mempunyai gangguan pola makan, detox diet juga sebaiknya dihindari.
c.       Suplemen untuk detoksifikasi dapat mempunyai efek samping. Banyak dari suplemen yang digunakan untuk proses detoksifikasi sebenarnya merupakan laksativa, yaitu suatu bahan yang dibuat untuk melancarkan buang air besar. Suplemen yang mempunyai sifat laksativa dapat menimbulkan efek samping seperti dehidrasi, ketidak seimbangan mineral dalam tubuh ataupun masalah pada sistem pencernaan.
Proses detoksifikasi tidak dapat menghilangkan lemak dalam tubuh. Banyak orang yang melakukan detoksifikasi merasa turun berat badannya, padahal sebagian besar yang hilang tersebut adalah air & sedikit massa otot. Orang tersebut juga akan bertambah lagi berat badannya bila telah menyelesaikan program detoksifikasinya.
Detox diet hanya dapat dijalankan dalam jangka pendek. Karena pengaturan pola makan tersebut dapat mengganggu sistem metabolisme, maka program detoksifikasi dengan pengaturan pola makan dianjurkan hanya untuk dilakukan dalam jangka pendek saja.
Menjaga kesehatan memang sangat penting untuk dilakukan, karena mencegah tetap akan lebih baik daripada mengobati. Tetapi disarankan, agar kita juga dapat bijak untuk memilih program pencegahan yang akan dilakukan supaya tujuan akhir untuk tetap sehat, dapat tercapai. Melakukan aktifitas fisik secara rutin & mengatur pola makan tetap sehat & seimbang, terbukti merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan yang dapat kita lakukan.
2.2 Analisis
2.2.1 Tema
Artikel ini memiliki tema cara mengeluarkan racun dari tubuh. Tema merupakan perumusan dari kristalisasi topik – topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan atau tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut     ( Gorys,keraf,1984 : 107 ). Tema memiliki 4 sifat:
a.       kejelasan
b.      kesatuan
c.       perkembangan
d.      keaslian
Tema artikel ini “ cara mengeluarkan racun dari tubuh ( detoksifikasi ). Tema ini memiliki 4 sifat di atas yakni jelas dari kalimatnya dan mengandung gagasan utama. Semua gagasan yang ada memiliki nilai kesatuan karena mengacu  pada tema. Isi dari artikel ini dikembangkan secara logis,urut,dan teratur mulai dari awal hinga akhir. Keaslian idenya pun juga diperhatahankan dari tiap kata yang ditulisnya mengungkapkan fakta dan kemapuan sendiri dari tema yang ada.
2.2.2        Topik
Topik adalah preposisi yang berwujud frase atau kalimat yang di dalamnya terdapat inti topik. Ciri utama sebuah topik adalah cakupannya nasih bersifat umum dan belum diurailan secaraa lebih mendetail. Topik di dalam artikel “ Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan” pola melakukan detoksifikasi dan proses melakukan detoksifikasi. 2 topik inilah yang nantinya akan dikembangkan di dalam artikel ini yang akan menjadi sorotan utama. Meskipun 2 topik yang dibahas tapi tetap menuju kepada 1 tema yaitu detoksifikasi tubuh.
2.2.3        Struktur Artikel
Struktur adalah suatu cara bagaimana sesuatu itu disusun atau dibangun. Struktur artikel adalah komponen – komponen artikel yang terjalin di dalam suatu organisasi yang utuh. Berikut akan dibahas struktur artikel,
1.      Judul ( head )
Struktur artikel yang pertama adalah judul. Judul merupakan bagian terkecil dari suatu wacana. Sifat judul adalah spesifik dan informatif. Seseorang yang sudah membaca judul suatu artikel atau wacana akan memiliki sebuah gambaran tentang apa yang dibacanya. Tak terkadang juga sebuah judul akan mampu menarik minat seseorang untuk membaca artikel itu. Artikel ini diawali dengan sebuah judul “ Detoksifikasi Tubuh Melalui Pengaturan Pola Makan”.
2.      Nama penulis
Nama penulis penting sekali untuk diketahui oleh seorang pembaca hal ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran dan sebagai penanggung jawab sebuah hasil karya. Artikel ini ditulis oleh seorang dengan nama Bekti.
3.      Prolog ( pembukaan tulisan atau intro)
Prolog pembuka sebuah wacana sebagi pengantar seseorang masuk ke dalam sebuah pembahasan yang penting. Berikut prolog dari artikel ” Detoksifikasi Melalui Pengaturan Pola Makan”
Detokx atau detoksifikasi mulai populer saat ini. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukungnya, tetap saja tidak menyurutkan keinginan orang untuk mencobanya. Detox sendiri digambarkan sebagai suatu cara untuk mengeluarkan zat berbahaya (toxin) dari dalam tubuh. Beberapa orang melaporkan menjadi lebih fokus & energik setelah melakukan program detoksifikasi tubuh. Meskipun, menurut para ahli, hal tersebut dapat dikarenakan adanya keyakinan bahwa mereka telah melakukan hal yang bermanfaat terhadap tubuh.

PUTRI CHELSEA Part 8

  Sekarang   Beatrice sedang dirumah sendirian, karena nenek masih dipasar perkotaan untuk membeli sesuatu. Beatrice adalah nama samaran put...