Disisi lain,
setelah pertengkarannya dengan tetua, Elen tiba disebuah hutang angker.
Elen :"
haaaaah sungguh menyebalkan . Aku tidak akan pernah mengampuni kalian
semua." ( Elen meluapkan sisa sisa amarahnya) .
Elen melihat
sekeliling dan mencerna dimana dia sekarang.
Elen:"
Dimana aku ini, kenapa sepi sekali. Apa
tidak ada orang disini? ( Gerutu elen)
Elen berjalan
menyusuri hutan itu. Sesekali ia akan mengumpat atau menggerutu tidak jelas.
Hingga tak terasa, Elen telah memasuki hutan terlalu jauh. Tanpa ia sadari,
didepannya ada sebuah goa misterius.
Elen :"
aaakh , sialan. !!! " ( Elen mengumpat , bersamaan itu dia menendang batu
yang ada dihadapannya . Dan 'DUUK' batu itu mengenai dinding goa).
Elen:" oooh
, tempat apa ini ?"( Tanya elen penasaran ). Dari dalam goa, samar samar
ia mendengar ada suara yang menyuruhnya
masuk . Perlahan lahan , elen mendekati goa itu dan.....
* ASAL USUL HUTAN ANGKER*
Hutan yang sekarang terkenal
angker, dulunya tempat itu adalah tempat kehidupan bagi orang miskin. Hutan itu
bernama Avenue. Setiap hari, mereka akan pergi ke hutan Avenue , untuk mencari
buah buahan atau berburu . Mereka juga akan membuat lahan pertanian dengan
mudah menebang pohon dan menjual kayu kayu itu ke kota. Hasil pertanian saat
itu juga sangat melimpah, hingga keadaan ekonomi mereka menjadi stabil.
Akan tetapi, pada
suatu hari, hujan badai datang menghantam desa itu . Rumah rumah warga, ladang
mereka , dan lumbung mereka semuanya hancur.
A:"apa yang
terjadi semalam membuat ladang dan rumah kita hancur."
B:"iya,
benar. Hujan badai semalam yang buat seperti ini "
C:"lihatlah!
Desa ini terlihat sangat berantakan."
A:"iya,
benar benar terlihat sangat kacau.:
B:"tapi,
kenapa tiba tiba badai datang ya? Padahal kalau dilihat lihat , cuacanya sangat
bagus dan tidak ada tanda tanda akan terjadi hujan badai."
C:" aku
juga berpikir seperti itu."
C:"apa ini
terjadi bukan karena aalam ya?."
A:"Hhaaa?
Lalu karena apa?."
B :"apa
mungkin karena kekuatan dari para penyihir?."
A:"kalau
begitu, lantas apa yang sedang terjadi di istana?."
C:"aku juga
tidak tau."
B:" lalu,
apa yang harus kita lakukan dengan kekacauan ini ?."
A :"kita
harus membersihkan dan memperbaiki semua ini."
C:"setuju.
Ayo kita lakukan sekarang juga."
B:"hmm .
Baiklah. Sepertinya kau terlihat sangat bersemangat."
C:"hahahaha"
Begitulah perbincangan hangat para warga tentang kejadian semalam yang menimpa mereka .
Satu bulan
berlalu. Kini warga desa menjadi resah, karena ladang mereka tidak membuahkan
hasil apapun. Padahal tanah diladang mereka dulunya sangat subur dan membuahkan hasil yang melimpah dan memuaskan.
X:" haaish.
Apa yang terjadi?"( Ucapnya frustasi sambil mengacak acak rambutnya.)
Y:"
entahlah. Aku pun tak tau."
Z:"
semenjak hujan badai, tanah diladang jadi tidak subur lagi."
Tiba - tiba
datang seorang pria paruh baya yang menghampiri mereka
A:";
saudara saudara, aku tau... Aku tau......" ( Ucapnya dengan nafas yang
masih terengah engah)
Z:"tenanglah
lebih dulu , nafasmu terengah engah , minumlah dulu.( Ucapnya seraya
menyodorkan segelas air mineral."
X:"kau tau
apa?" ( Tanyanya penasaran ).
Setelah merasa
lebih tenang, pria itu mulai bercerita.
A:"aku tau
penyebab tanah diladang kita ini tidak subur." ( Sontak para warga kaget
dan penasaran apa yang terjadi)
Y :" apa
yang kau katakan?. Darimana kau mengetahui nya??."( Tanya salah satu warga
yang tidak percaya akan hal itu)
A :"Tadi,
saat aku sedang menjual sisa sayuran kekota. Aku mendengarkan penduduk kota
membicarakan hutan Avenue yang ada didesa ini."
Z:"Apa yang
mereka katakan?"
A:"kalian
ingat penyihir Tiberius?"
X:"bukannya
penyihir jahat itu sudah mati?"
A:"Aku juga
berpikir begitu. Tapi sebenarnya dia belum mati !!!!'
Y:"AAPAAAAAA???.
Apa kau yakin penyihir itu Tiberius?"( Pekiknya membuat para warga
disekitarnya berkumpul , ingin mendengarkan cerita tentang penyihir itu.)
S:"Apa yang
sebenarnya terjadi? Ceritakan lah!"
A:"Begini.
Kalian masih ingat hujan badai bulan lalu?"
T:"Tentu
saja kami ingat. Lantas, apa hubungannya Tiberius dan hujan badai itu?"
A:" Aku
dengar bahwa hujan badai itu terjadi karena pertarungan sengit antara Tiberius
dan tetua. Aku juga dengar bahwa Tiberius balas dendam karena Tetua membunuh
anaknya."
A:" Hal itu
karena anak Tiberius mencoba mencuri batu permata. Yang Konon katanya, siapapun
yang memiliki batu itu, kekuatannya akan bertambah berkali - kali lipat."
X:"oooh,
pantas saja banyak penyihir yang mengincar batu itu."
Y:" Lalu ,
siapa yang memenangkan pertarungan itu?"(Tanyanya penuh penasaran)
A:"Syukurlah,
tetua bisa mengalahkan Tiberius. Sayangnya, tetua tidak membunuh
Tiberius."
Z:" Lantas
, apa yang tetua lakukan?"
A:" huuuft.
Mungkin kabar ini akan mengagetkan kalian."( Ucapnya membuat para warga
sangat - sangat penasaran )
U:"CK.
Cepat katakan !!! Kau jangan buat kami mati penasaran dong."( Ucapnya
kesal )
A:" iya iya
. Sabar dong"( ujarnya tak kalah kesal)
T:" Sudah
sudah. Jangan bertengkar. Jadi , apa yang terjadi setelah itu?"( Ucapnya
menengahi pertengkaran itu.)
A:"tapi
kalian jangan menyela ceritaku !!"
U:"iya iya
. Yasudah gimana ceritanya?"
A:" Jadi,
tetua tidak membunuh Tiberius. Melainkan dia menyegel kekuatan Tiberius dan
mengurungnya di goa . Goa itu... Ada dihutan A-V-E-N-U-E !!!"
Semua warga
melotot tak percaya akan hal itu. Mereka tak percaya jika Tiberius dikurung
didesa mereka.Ini akan akan mengancam keselamatan mereka.
S:'Jadi, ladang
kita tidak subur karena itu??? Tapi
bagaimana bisa?"
A:" Aku
tidak tau pasti. Yang terpenting Sekarang kita harus mencari solusi untuk
masalah ini ."
X:" betul
"
Seketika suasana
yang tadinya ramai menjadi hening. Mereka memikirkan cara untuk mempertahankan
hidupnya. Karena Masalah ini juga menyangkut nyawa mereka.
BRAAAAAKK.
Salah seorang
warga menggebrak meja yang berada disampingnya. Hal itu membuat jantung para
warga berdetak lebih cepat. Karena keget.
T:" Hei .
Apa maksudmu menggebrak meja seperti itu. HAH??"
Z:" Haha .
Aku minta maaf . ."
Z:" Aku
dapat ide."( Ujarnya dengan heboh)
U:"apa
idemu ."( Ucapnya sedikit kesal sambil menetralkan detak jantungnya.)
Z:"
Bagaimana kalau kita minta bantuan pada tetua?"
Sejenak para
warga berpikir kembali. Apa tetua akan membantu kita? . Hingga....
S:" hhuuuh
. Kita coba saja dulu.n Barangkali tetua mau membantu kita."
Y:" tapi,
apa kau yakin ?"( Ucapnya ragu akan
hal tersebut )
S:" Tidak
ada salahnya kita mencoba."
X:" Benar.
Aku setuju."
U:" Tapi,
kapan kita menemui tetua?"
T:" Hmm.
Bagaimana kalau besok saja ?"
Z:" ide
yang bagus. Jadi, sekarang kita siapkan bekal dulu, untuk perjalanan besok
."
Y:" hmm.
Baiklah sekarang kita bubar."
Para warga
kembali kerumah masing - masing untuk melanjutkan aktifitasnya.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar