Sabtu, 15 Desember 2012

RPP Berkarakter Nilai-Nilai dalam Cerpen



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Sekolah               : SMA Negeri I Kediri
Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
Kelas/semester             : X/I
Alokasi waktu                : 3 x 45 menit
Tema                               : Moral
Standar Kompetensi     : Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Kompetensi Dasar        : Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi
Indikator                        :
No.
Indikator
Nilai Karakter

Menjelaskan nilai-nilai dalam karya sastra khususnya cerpen
Bersahabat dan komunikatif

Mengidentifikasi nilai-nilai ( budaya, moral, agama, politik,dsb.) dalam cerpen
Bersahabat dan komunikatif


Membandingkan nilai-nilai dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari
Bersahabat dan komunikatif

Mendiskusikan keterkaitan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari.

Bersahabat dan komunikatif


·         Proses
Membaca cerita pendek , menjelaskan nilai – nilai yang terkandung dalam cerpen,mengidentifikasi nilai – nilai yang terkandung vdalam cerpen,membandingkan nilai – nilai dalam cerpen dengan kehidupan sehari - hari
·         Psikomotor
Mendiskusikan keterkaitan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari.

·         Afektif  Perilaku berkarakter
Membentuk perilaku siswa bertanggung jawab dan rasa ingin tahu
Ketrampilan sosial.
Melakukan komunikasi dengan guru dan teman melalui bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan, serta menumbuhkan kreatifitas siswa.
Tujuan Pembelajaran      :
Setelah mempelajari materi ini, siswa mampu :
1.    menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra khususnya cerpen dengan benar,
2.    mengidentifikasi nilai-nilai budaya, moral, agama, dan politik dalam cerpen dengan benar,
3.    membandingkan nilai-nilai dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari dengan benar,
4.    mendiskusikan keterkaitan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari dengan benar.
Proses
1.    Diberikan cerita pendek, melalui kegiatan tanya jawab siswa mampu menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra khususnya cerpen dengan benar,
2.    Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai budaya, moral, agama, dan politik dalam cerpen dengan benar,
3.    Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu membandingkan nilai-nilai dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari dengan benar,
Kinerja proses
Melalui kegiatan diskusi kelas siswa mampu menjelaskan  keterkaitan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari dengan benar.
Afektif 
Perilaku karakter
Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat menunjukkan tanggung jawab, jujur, membantu teman minimal dinilai membuat kemajuan.
Ketrampilan Sosial
Dalam KBM, siswa mampu berkomunikasi kepada guru dan temannya melalui bertanya dan berdiskusi , berpendapat,  menjawab pertanyaan dan menemukan nilai – nilai yang terkandung dalam cerpen dengan benar.



Materi Pokok                 :
Nilai – Nilai  dalam Cerpen
            Setiap karya sastra tentu memiliki nilai, memiliki ajen atau mutu. Ketika karya sastra diciptakan, apakah itu puisi, cerpen, novel, atau drama isinya dipersebahkan untuk dibaca, dihayati, dipahami, dikaji, ditafsirkan, dan dimaknai nilai yang ada di dalamnya.  Mencari nilai, kemudian nilai itu ditafsirkan, itu disebut juga kegiatan berapresiasi. Memang begitu kenyataannya, untuk mencari nilai, menemukannya, lantas menafsirkannya nilai yang berada dalam karya sastra tersebut, kegiatan semacam itu disebut kegiatan berapresiasi. Nilai-nilai yang ditemukan dalam cerpen, di antaranya nilai intrinsik dan ekstrinsik.
Nilai intrinsik lebih banyak dibahas, bahkan banyak dipergunakan untuk pendekatan objektif atau struktural dalam kegiatan masyarakat akademis sastra. Pendekatan ekstrinsik jarang dilirik oleh apresiator, karena harus memiliki disiplin ilmu lain sebagai parameternya. Kesulitan apresiator dalam menganalisis karya sastra dari unsur ekstrinsik yaitu dalam ketidakmadirian unsur ekstrinsik sebagai parameter nalisis, sebab walaupun menganalisis unsur budaya atau unsur sosial, tetap saja pisau intrinsik harus menjadi alat bedahnya.
            Tetapi, bagaimanapun juga nilai-nilai dalam cerpen harus dikupas, dikuliti agar terasa keutuhannya. Ketika menemukan nilai-nilai dalam cerpen tersebut, maka cerpen tersebut terasa bernilai, terasa mengandung sesuatu yang berharga. Jadi, nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik harus dikuliti, harus diapresiasi, agar cerita itu terasa berbobot dan bermanfaat.
            Dalam cerita pendek bisa saja ditemukan nilai hitam dan putih, bisa juga menggambarkan nilai hitam, atau memperlihatkan nilai putih. Nilai hitam atau putih dalam karya sastra disebut juga nilai didaktis, nilai yang mengandung unsur kebaikan sebagai tuntunan disebut nilai putih, dan nilai keburukan dalam hidup digambarkan nilai hitam. Paling terasa hitam dan putihnya cerita ada dalam cerita rakyat. Biasanya, yang berprilaku hitam akan mendapat hukuman, yang berprilaku putih akan mendapat ganjaran. Contoh dalam cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih, terlihat sekali nilai didaktisnya.
            Seorang pengarang tentu saja akan memperhatikan nilai didaktis dalam karyanya, sebab nilai didaktis, yakni pendidikan dan pengajaran, dapat mengantarkan pembaca kepada suatu arah tertentu. Oleh sebab itu karya sastra yang baik adalah karya sastra yang memperlihatkan tokoh-tokoh yang memiliki kebijaksanaan dan kearifan sehingga pembaca dapat mengambilnya sebagai teladan.
            Keteladan yang terdapat dalam cerita bisa berupa (1) ajaran kebaikan terdapat dalam cerita, (2) moral yang digambarkan, (3) falsafah hidup tokoh-tokohnya, (4) ganjaran yang diterima tokoh-tokohnya, (5) isme-isme yang mempengaruhi atau menggerakkan tokohnya, (6) kekalahan nilai keburukan, (7) keadaan pendidikan tokohnya yang digambarkan, dan (8) amanat di akhir cerita.
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen antara lain  nilai ketuhanan, nilai agama, nilaimoral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, nilai psikologis, dan nilai estetika.
  1. Nilai ketuhanan: berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan;
  2. Nilai agama:menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan;
  3. Nilai Moral: mengatur hubungan yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, danetika antar manusia;
  4. Nilai Budaya: menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, bahasa,dalam kehidupan sosialnya;
  5. Nilai Sosial: menyangkut hubungan antara manusia denganorang lain dalam kehidupan sosialnya;
  6. Nilai Pendidikan: berhubungan dengan ajaran yangdapat diambil dari sebuah karya;
  7. Nilai Psikologis: menyangkut masalah eksistensi, ketakutan,dendam, dan nilai-nilai lain yang dialami jiwa manusia; dan
  8. Nilai Estetika: berkaitan dengankeindahan kebahasaan dalam sastra.
Metode Pembelajaran     : Kooperatif tipe jigsaw learning
Langkah  - Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1.    Guru menanyakan kepada siswa   manfaat   membaca karya sastra seperti cerpen, novel selain mendapat penghiburan
2.    Guru membacakan cuplikan sebuah cerpen/novel dan menunjukkan nilai yang bisa dipetik
3.    Guru mengajak siswa menyadari bahwa dalam setiap cerita ada nilai yang berguna.
4.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
-       Eksplorasi
1.    Guru menjelaskan materi tentang cerpen serta nilai – nilai yang terkandung dalam cerpen
2.    Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum mereka pahami.
3.    Guru menjelaskan prosedur kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
-       Elaborasi
5.    Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan tujuh orang dengan  mencocokkan kata acak.
6.    Siswa mencocokkan kata acak tersebut dan bergabung menjadi satu kelompok.
7.    Masing – masing kelompok membagi tugas bagi masing – masing anggota kelompok untuk mengidentifikasi nilai – nilai yang terkandung dalam cerpen ( nilai ketuhanan, nilai agama, nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, nilai psikologis, dan nilai estetika) .
8.    Setelah pembagian tugas kelompok , masing – masing anggota bergabung dengan kelompok lain yang membahas materi yang sama (sebagai kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi yang telah ditugaskan.
9.    Setelah selesai berdiskusi masing – masing anggota kelompok kembali ke kelompoknya semula ( kelompok asal ), kemudian menjelaskan hasil diskusinya kepada teman sekelompok serta membuat laporan hasil diskusi.
-       Konfirmasi
1. Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kemudian kelompok yang lain menanggapi.
2.  Siswa mengerjakan soal uji kompetensi.
Kegiatan Akhir
1.    Siswa diajak merefleksikan nilai-nilai  serta kecakapan hidup (live skill) yang bisa dipetik dari pembelajaran .
2.    Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
3.    Guru menutup pembelajaran.
Sumber,Media,alat :
Sumber : Suryanto,Alex.2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia.Tangerang: Esis
            Media   : cerpen “ Ebola “
            Alat      : kartu kata , spidol,whiteboard
Evaluasi                        :
Teknik penilaian : tes tulis
Bentuk penilaian: uraian bebas
Instrument /soal : terlampir

Mengetahui                                                                    Kediri, 14 September 2011
Guru Pembimbing ( Pamong )                                         Mahasiswa PPL


Drs. ALI HASAN                                                          DEWI UKHWATUL KHASANAH

Lampiran Soal

Bacalah cerpen “ Ebola “ ,kemudian diskusikan dengan teman sekelompokmu dengen menjawab pertanyaan berikut !
  1. Identifikasilah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen Ebola !
  2. Carilah perbandingan nilai dalam cerpen tersebut dengan  kehidupan sehari-hari!
  3. Kaitkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari!

No
Nama siswa
Aspek penilaian
Jml. skor
Nilai
1
2
3
4











 
Kriteria Skor Penilaian Kognitif
  Setiap jawaban lengkap (  4 unsur atau lebih )    = 3
  Jawaban kurang lengkap ( kurang dari 4 unsur ) = 2
  Tidak lengkap                                                 = 1

            Nilai     = Jumlah skor yang diperoleh x 100
                                              Jumlah skor tertinggi

Aspek afektif
No
Nama siswa
Aspek penilaian
1
2
3
4













  Penilaian Afektif                                   Kriteria Skor  Penilaian afektif
a.       Kerajinan                                       4 = baik
b.       Kedisiplinan                                   3 = cukup
c.       Kerja sama                                    2 = kurang
d.       Tanggung jawab                             1 = sangat kurang





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...