Rabu, 09 Januari 2013

Uji Kompetensi Menemukan Nilai-Nilai Cerpen



UJI KOMPETENSI SISWA
SMA ......................................................


Nama                      : ………………………..…………………
No. Presensi            :………………………..…………………
Kelas                       : …………………………………………..
NILAI

Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester             : X/I
Standar Kompetensi       : Membahas cerita pendek melalui kegiatan diskusi

Kompetensi Dasar         : Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui kegiatan diskusi

Indikator                        : 1.    Menjelaskan nilai-nilai dalam karya sastra khususnya cerpen

2.    Mengidentifikasi nilai-nilai ( budaya, moral, agama, politik,dsb.) dalam cerpen
3.    Membandingkan nilai-nilai dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari
4.    Mendiskusikan keterkaitan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek dengan peristiwa nyata dalam  kehidupan sehari-hari.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e! 
  1. Berikut ini yang tidak termasuk nilai – nilai yang terkandung dalam cerpen adalah…
a.     budaya         b. social                        c. pendidikan                 d. moral                       e. amanat
  1. Membaca cerpen tidak hanya mendapat hiburan semata,tetapi juga ada nilai – nilai kehidupan yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut. Salah satu nilai yang terkandung dalam cerpen adalah nilai agama( relegius ) yaitu…
a.   nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan
b.       nilai yang menyangkut aturan-aturan yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan
c.       nilai yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan etika antar manusia
d.       menyangkut masalah adat istiadat, kebiasaan, bahasa,dalam kehidupan sosialnya;
e.       nilai yang menyangkut hubungan antara manusia dengan orang lain dalam kehidupan
  1. (1) Teman-teman Fajar bersorak gembira. (2) Daffa terkulai lemas karena layang-layangnya putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara adzan, anak-anak mulai membubarkan diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas Daffa semakin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik Fajar memang sakti. (6) Fajar menjadi semakin tinggi hati.
    Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor ....
    A. (1)                C. (4)                E. (5)
    B. (3)                D. (6)
  2. Nilai yang terdapat dalam cerpen yang menyangkut masalah baik buruk, sopan santun, dan etika antar manusia adalah nilai ….
a. sosial                         b. budaya                      c. agama           d. politik                        e. moral
  1. Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
    (1) Layang-layang Adi tiba-tiba menukik dari atas menyambar layang-layang Badu. (2) Akibatnya, ada bagian kertas layang-layang Badu yang robek. (3) Dan... ketika diadu kembali, layangan Badu pun putus. (4) Badu memandang layang-layangnya seolah-olah tidak percaya. (5) Perasaan sedih dan malu menjadi satu. (6) Akhirnya Badu mengakui kekalahannya.
    Bukti nilai moral terdapat pada kalimat bernomor ...
    A. (1)                C. (4)                E. (5)
    B. (3)                D. (6)
  2. “Hanafi, mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosamu. Sebagai ibu yang engkau durhakai dengan lillaahitaala sudah rela mengampuni akan dikau.” Hanafi tergeletak tertawa seolah mencemooh pula, “Hai ibu, mengucap ibu dengan tulusnya barangkali ibu akan mendapatkan ilham, lalu dapat berkata dengan benar. Pada hematku ibulah juga yang banyak bersalah atas diriku.”
    (Salah Asuhan, Abdul Muis)
    Berdasarkan kutipan novel di atas, nilai yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari adalah . . . .
    a. seorang ibu banyak berbuat salah pada anaknya
    b. seorang ibu mengampuni kesalahan anaknya
    c. seorang ibu selalu didurhakai anaknya
    d. seorang ibu selalu membimbing anaknya
e. seorang ibu selalu menyayangi anaknya
  1. Perkataan itu terdengar oleh sekalian isi kantor. Semua pesuruh berdiri dari bangku kedudukannya, memandang Kosim tenang-tenang. Warna muka orang muda itu merah padam, matanya bersinar-sinar. Bukan main marahnya karena ia dihinakan. Ia pun berkata dengan gagap, “Saya bu…bukan bujang, juragan.”
    “Aku kepalamu, tuanmu, tahu? Kepadaku engkau minta izin jika hendak ke mana-mana dari kantor ini.”
    “Keras kepala, bin… engkau! Ini manteri kabupaten, Manteri Surya, mengerti? Awas…”
    Kosim gemetar, kedua bibirnya bertaut dan matanya terbelalak berapi-api. Ia melangkah menuju meja manteri dan membulatkan tinjunya.
    Seketika itu juga tangannya dipegang oleh Suminta cepat-cepat lalu ia ditariknya keluar.
    “Sudah Juragan Kosim,” katanya perlahan-lahan. Pergilah, ah…mana gelas itu Juragan Manteri? Saya cuci, saya beli kopi sekali?”
    Nilai budaya/tradisi dalam kutipan novel tersebut adalah…
    a. Siapapun harus meminta izin bila meninggalkan ruang kerja.
    b. Seorang anak buah tidak harus hormat dan patuh kepada atasan.
    c. Seorang atasan harus berani dan sering menegur bawahannya.
    d. Menentang perintah atasan apabila tidak berkenan di hati.
e.Seorang atasan boleh berbuat semena – mena terhadap bawahan.
  1. Bacalah dengan saksama!
    Di Kantor Pos
    Oleh: Muhammad Ali
    ( 1 )“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”
    “Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
    ( 2 )“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”
    ( 3 )“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”
    ( 4 )“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
    ( 5 ) “Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
    “Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
    “Nona!” sela si pegawai cepat.

    Nilai Moral yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah …
    a. Lebih baik mengakui salah daripada berbohong.
    b. Kita harus bersikap jujur.
    c. Berhati-hatilah dalam bertindak.
    d. Kekeliruan merupakan hal yang wajar.
e. malu mengakui kesalahan
  1. Bukti nilai moral pada kutipan cerpen di atas ditandai dengan nomor ….
A. (1)                C. (4)                B. (3)                D. (2)                E. ( 5 )
10. Haji soleh yang jadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, Ia memulai pidatonya: “O, Tuhan kami yang Mahabesar, kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya…
Nilai yang menonjol  dalam cuplikan cerpen tersebut adalah ….
a.     agama                      b. ketuhanan     c. sosial                        d. budaya          e. moral

PUTRI CHELSEA Part 8

  Sekarang   Beatrice sedang dirumah sendirian, karena nenek masih dipasar perkotaan untuk membeli sesuatu. Beatrice adalah nama samaran put...