Udara segar menerpa kota Jepara. Di sebuah kamar yang sudah diterobos oleh cahaya matahari melalui celah kecil dari jendela. Ada seorang laki-laki yang masih bergelut dengan mimpinya. Ia hidup dirumah yang megah hanya bersama bibi, pembantu dirumahnya.
Bibi pun membuka gorden kamar laki- laki itu dan
membangunkannya.
" Den Aksa , bangun sudah pagi, aden harus sekolah!
suruh Bi Minah.
" I-iya bi " jawab laki-laki itu dengan wajah
yang masih mengantuk. Laki-laki itu bernama " Aksa Ganendra Pratama "
. Dia memiliki mata biru safir, hidung mancung, rambut hitam legam, kulit
putih, dan memiliki tubuh yang jangkung yaitu 190 cm. Dia juga merupakan anak
tunggal dari keluarga kaya raya yang bermarga " PRATAMA " . Ia
berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi. 10 menit kemudian, Aksa sudah
menyelesaikan mandinya dan langsung ganti baju. Lalu ia menyambar kunci motor
nya di atas nakas dan pamit kepada Bibi.
" Bi, aku berangkat dulu " pamit laki -laki itu.
" Iya Den Aksa, Hati-hati ya jangan ngebut! "
tutur Bi Minah.
Aksa pun menghampiri motornya di garasi dan melaju ke arah sekolah.
5 menit kemudian, ia sampai diparkiran sekolahnya. Saat dia
terburu - buru menuju ke kelasnya, Aksa tidak sengaja menabrak gadis cantik
yang mendekap buku di dadanya. Gadis itu menatap Aksa dengan tatapan dingin.
Aksa bukannya minta maaf kepada gadis itu tapi dia malah memarahinya.
" Lo bisa gak sih, gak usah ngalangin jalan gue,
ngeribetin aja " sentak Aksa. " Apaan sih, lo yang nabrak gue tapi
malah lo yang sewot " jawab gadis
itu dengan wajah kesal kepada Aksa. " Minta maaf nggak! " perintah
Aksa kepada gadis itu.
" Gak mau, harusnya lo yang minta maaf sama gue, kan
lo yang nabrak! " sentak gadis itu.
" Kok lo ganti nyuruh gue, harusnya lo yang minta
maaf! " sengol Aksa.
" Pokoknya gue gak mau, bay ".
Gadis itu pergi dengan wajah kesal dan malas. Gadis cantik itu bernama:
Mempunyai paras cantik , body bak gitar Spanyol ,kulit
putih,hidung mancung dan tinggi sekitar 175 cm .Yang mempunyai sifat bar - bar,
bad girl, dan selalu berani dalam menghadapi segala masalah. Vani adalah anak
bungsu dari 3 bersaudara, dia memiliki 2 kakak laki-laki yang sangat menyayangi
dan selalu menjaga nya. Elvani juga mempunyai sahabat yang bernama
" Shireena Queenzia " Yang biasa dipanggil Rena,
dia juga tak kalah cantik dari Elvani, Rena juga merupakan anak dari keluarga
kaya raya, dia anak tunggal dari keluarga tersebut.
" Kenapa sih Van, pagi - pagi mukanya udah ditekuk
gitu " tanya Rena.
" Gue kesel banget sama tu cowok Ren " keluh
Elvani.
" Cowok yang mana? disini cowok banyak gak cuma satu
Vani " tanya Rena lagi.
" Itu loh yang jadi ketua OSIS, mana ngeselin banget
tu bocah " gerutu Vani.
" Oalah, Aksa toh " terang Rena.
" Oh tu cowok namanya Kasa " ucap Vani sambil
mengejek nama Aksa.
" Aksa Van , bukan Kasa " ucap Rena membenarkan
ucapan Vani.
" Biarin lah, terserah gue mau panggil dia apa, emang
tu cowok pantes dipanggil Kasa " ujar Vani.
" Oh ya, kenapa lo kesel sama Aksa? " tanya Rena.
" Tadi dia tuh nabrak gue, terus gue suruh minta maaf,
tapi dia gak mau, malah gue disuruh minta maaf balik sama dia, ya gue gak mau
lah Ren " keluh Vani.
" Oalah itu toh yang buat lo kesel , kan tinggal minta
maaf apa susah nya sih Van! " ledek Rena.
" Gak mau ah , kayak rendah banget harga diri
gue minta maaf di depan tuh bocah " ucap Vani.
" Hahaha " Rena tertawa.
" Gak usah ketawa lo, awas aja ya, sampek lo kayak gue
, gue ketawain balik lo! " gerutu Vani.
" Ya Allah, gitu aja ngambek, gue cuma bercanda loh
Van " ucap Rena.
" Lo sih, gak ngerti gue lagi kesel juga, malah lo
ledek, kena semprot kan lo " ucap Vani.
" Ututututu cantik nya lagi ngambek " ledek Rena.
" Diemm " sentak Vani.
" Ren? " panggil Vani kepada Rena
" Hm? " jawab Rena hanya dengan deheman kepada
Vani.
" Ayo ke kantin! " ujar Vani.
" Kan masih ada Bu Veronica, Van! " jawab Rena.
" Alah biarin, males banget gue sama tu orang "
ucap Vani.
"Kalo kena hukum gimana, gue lagi males dihukum Van!
" tanya Rena dengan nada khawatir.
" Kenapa sih lo takut , itu kan udah makanan kita
sehari - hari " jawab Vani dengan santainya.
" Yaudah ayo " .
Akhirnya mereka berdua maju kedepan untuk izin ke toilet
kepada Bu Veronica, padahal mau ke kantin.
" Bu Nica kita mau ke kamar mandi sebentar ya "
izin Vani.
" Beneran ke kamar mandi ya , awas ke tahuan ke
kantin, saya hukum ya kalian " ancam Bu Veronica.
" Iya bu Veronica yang cantik " puji Vani untuk
mengelabui Bu Veronica.
" Tapi saya gak percaya kalo kalian mau ke kamar mandi
beneran, pasti mau bolos " tebak Bu Veronica.
Vani dan Rena
hanya tersenyum kecut dan berusaha mengelabui Bu Veronica untuk kabur.
" Bu, di atas ada apa? " ucap Vani untuk mengelabui
Bu Veronica.
Akhirnya Bu
Veronica pun menoleh, saat Bu Veronica menoleh ke arah dinding, Vani pun
mengkode Rena untuk kabur bersama dengan berbisik.
" 1..2...3...! Kaburrrrrr " ucap Vani kepada
Rena.
" Heh kalian ternyata cuma mengerjai saya ya! "
marah Bu Veronica.
Vani dan Rena pun berlari secepat mungkin untuk menghindari amukan Bu Veronica. Akhirnya mereka berdua sampai di kantin dengan nafas yang tersengal - sengal.
" Hahaha, akhirnya kita bisa kabur juga ya Ren "
tawa Vani dengan nafas yang masih tersengal - sengal.
" Hahaha, iya van " jawab Rena.
" Lo mau pesan apa "
tanya Rena.
" Gue mau bakso aja, pesenin ya! " suruh Vani.
" Iya " jawab Rena.
Rena pun pergi
untuk memesan makanan yang mereka inginkan. 10 menit kemudian, Rena kembali
dengan membawa nampan yang berisi 2 bakso dan 2 jus alpukat.
Saat Rena memberikan semangkuk bakso panas.
tiba-tiba ada cewek yang sengaja menyenggol bakso panas itu ke arah Vani. Dan tangan Vani
pun ketumpahan kuah bakso panas yang sangat panas tersebut.
" Akhhh, panas " . Vani pun merintih kesakitan
karena tangannya melepuh.
" Apa - apaan sih lo " sentak Rena kepada gadis
itu.
" Ohh sorry, sengaja " jawab gadis itu dengan
santai dan dengan wajah yang sangat songong.
" Apa salah Vani sama lo, Hah ? Jawab budeg "
tanya Rena .
" Gue gak suka sama dia.... Dasar bitch
PLAK!...
Rena menampar pipi gadis itu.
Saat pertengkaran
itu terjadi, tiba-tiba Aksa dan para sahabat nya tiba di kantin, Aksa melihat
keributan itu dan melerai Rena dan gadis itu.
" Ada apaan ini kok ribut ribut? " tanya Aksa.
" Ini nih, cewek gak punya adab, tiba-tiba nyiram Vani
sama bakso panas! " terang Rena.
Aksa pun melihat
Vani yang merintih kesakitan karena tangannya melepuh.
" Van? " panggil Aksa.
" Hm? " jawab Vani singkat.
" Ayo gue
obatin ya tangan lo " tawar Aksa dengan tatapan khawatir.
" Gak usah Sa " Vani menolak tawaran Aksa.
" Ayo, gue gak Terima penolakan " Tiba-tiba Aksa
mengangkat dan menggendong Vani ala Bridal Style.
Setelah mengangkat
Vani, Aksa pun menoleh ke arah gadis itu dan menatapnya dengan tajam.
" Awas aja, sampai lo nyakitin Vani lagi, urusannya
sama gue, ingat ltu " ancam Aksa kepada gadis itu.
Gadis itu hanya menunduk takut.
Aksa pun membawa Vani ke ruang UKS dan mengobati tangan
nya.
**
" Sini gue obatin " Aksa menariknya Vani.
" Gak usah Aksa " tolak Vani.
" Diem Van, lo bisa gak sih nurut sebentar aja "
sentak Aksa.
" Gak usah bentak - bentak bisa gak sih! " tanya
Vani dengan air mata yang tiba-tiba mengalir.
" Ohh maaf , maaf udah bentak lo, udah ya gak usah
nangis ! "ucap Aksa.
Aksa menyeka air
mata yang keluar dari mata Vani.
" Maaf ya Van , tadi gak sengaja bentak lo " kata
Aksa dengan lembut.
" Iya " jawab Vani masih dengan air mata yang
mengalir.
" Aku anterin pulang ya Van? " tawar Aksa.
" Gak usah gpp kok Sa, aku bisa pulang sendiri "
Vani menolak tawaran Aksa.
" Tapi tangan kamu sakit Van, aku anterin ya, plis aku
khawatir kamu kenapa - kenapa dijalan ? " mohon Aksa .
" Yaudah, aku mau kalo kamu beneran gak keberatan!
" . Akhirnya Vani menerima tawaran Aksa. Mereka pun pulang bersama.
Aksa kembali
menggendong vani dengan ala bridal style menuju mobilnya yang ada diparkiran
sekolah.
Setelah sampai
diparkiran , dia langsung mendudukkan Vani ke kursi samping kemudi dan
memasangkan belt kepada Vani dengan hati-hati.
Aksa melajukan mobilnya ke arah rumah Vani lebih tepatnya
Mansion. 10 kemudian, mereka sampai. Saat Aksa menoleh ke arah Vani untuk
memberi tahu kalau sudah sampai, ternyata gadis itu sedang tertidur lelap, Aksa
tersenyum gemas.
" Gemes banget kalo tidur, kayak nya lelah banget
" batin Aksa.
Aksa mengangkat tubuh kecil Vani dan mulai membawanya memasuki
mansion tersebut. Ia menaiki tangga menuju kamar Vani yang berada di lantai 2 ,
dan merebahkan nya di kasur. " Selamat tidur cantik, aku pulang dulu ya
" ucap Aksa pelan kepada Vani yang masih tertidur dengan senyuman yang
lebar. Tanpa Aksa sadari, dia mulai menaruh hati kepada Elvani. Setelah
berpamitan kepada pemilik kamar tersebut walaupun masih tertidur, dan langsung
bergegas pulang.
Saat
sudah sampai dirumahnya , Aksa langsung menuju ke kamarnya untuk bersih bersih.
Setelah selesai bersih - bersih, ia tidak tidur, tetapi dia ke markas nya. Dia
mempunyai geng motor bernama Black Wolf, dia berperan sebagai ketua geng motor
tersebut. Black Wolf mempunyai 5 anggota inti yang juga termasuk sahabat Aksa
sendiri. 5 anggota inti itu terdiri dari :

" Welcome boss! " sapa Razka.
" Hm " jawab Aksa singkat.
" Lo kenapa Sa ? " tanya Javas.
" Gue khawatir
sama Vani " ujar Aksa.
" Jangan jangan lo suka sama Vani Sa " tebak
Elgar.
" Hm " jawab Aksa jujur tapi hanya dengan
gumaman.
" Kan bener apa yang gue bilang " ucap Elgar.
" Gue punya tugas buat kalian " pinta Aksa .
" Tugas apa bos " tanya mereka dengan raut wajah
penasaran.
" Awasin Vani, jangan sampe dia terluka, kalo dia
terluka , gue penggal lo semua ! " suruh Aksa kepada anak buahnya.
" Iya iya boss, kejem amat lo " ucap Javas
merinding, ketika bossnya sudah seperti itu, maka nyawa mereka taruhannya.
" Yaudah gue mau pulang " pamit Aksa.
" Hati-hati Sa " ucap mereka.
Aksa keluar dari
markas dan langsung menuju rumahnya. Sekarang pukul 23.30 WIB. Jalanan sudah
mulai sepi , dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
5 menit kemudian, Aksa sampai di depan gerbang rumahnya dan
sudah ada satpam yang membuka. Ia memarkirkan mobil berlambang FERRARY nya itu,
dan bergegas masuk kedalam rumahnya ,lalu
menuju kekamar yang berada di lantai 2 , karena dia lelah, akhirnya dia
memutuskan untuk naik lift.
Dia langsung
merebahkan badannya ke ranjang nya yang sangat luas tersebut. Saat dia mulai
menutup matanya, Tiba-tiba ia teringat oleh wajah cantik nan manis nya Elvani
yang membuat dia tersenyum lebar.
Wajah cantik nya selalu berputar - putar dalam pikirannya.
Dia berusaha untuk tidak memikirkan Elvani, namun hatinya
tidak bisa.
Karena terlalu memikirkan Elvani, sampai sampai dia
ketiduran.
**
Pagi pun tiba,
sinar mentari sudah memenuhi kamar nya, dia terbangun dan langsung pergi ke
kamar mandi , 10 menit kemudian, dia sudah menyelesaikan mandinya dan langsung
ganti baju. Setelah selesai beberes diri, dia pun turun untuk sarapan.
" Pagi Den! " sapa Bi Minah.
" Pagi juga Bi " balas Aksa dengan senyum sopan.
" Silahkan makan Den, sudah saya masakin makanan
kesukaan Den Aksa " ucap Bi Minah.
" Makasih Bi "
Aksa pun mulai makan dengan lahap. Beberapa menit kemudian,
Aksa sudah menyelesaikan acara sarapannya, dan berpamitan kepada Bibi. "
Bi, Aksa berangkat dulu, Assalamu'alaikum " pamit Aksa.
" Iya Den Wa'alaikumussalam, hati-hati! " tutur
Bi Minah.
Setelah
berpamitan,Aksa pun melangkahkan kakinya ke garasi dan menaiki motornya , dia melajukan motornya menuju sekolah
dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan pengendara lain yang meneriaki Aksa
karena dia kebut - kebutan. Saat dia mengendarai motornya dengan kecepatan
tinggi, tiba-tiba dia memelankan motornya, Aksa melihat seorang gadis cantik
yang sedang melangkahkan kakinya ke arah sekolah, setelah Aksa amati, ternyata
gadis itu adalah Elvani.
Aksa
pun menghampiri Vani .
" Van? " panggil Aksa.
Vani terkejut
ketika tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya.
" Ehh, Aksa, ngagetin aja kamu " ucap Vani.
" Sory sory, gue gak berniat ngagetin lo kok "
ujar Aksa dengan tatapan tidak enak.
" Iya, gpp Sa, santai aja " jawab Vani santai.
" Lo kenapa jalan kaki, biasanya dianterin supir
pribadi ? " tanya Aksa.
" Dia lagi pulang kampung Sa, anaknya sakit, alhasil
gue gak ada yang nganterin " jawab Vani.
" Ohh , yaudah ayo bareng sama gue " tawar Aksa.
" Ehh gak usah Sa, lagian udah deket kok, gue jalan
kaki aja " tolak Vani karena tidak mau merepotkan Aksa.
" Naik ! gue gak Terima penolakan, kalo lo kenapa -
napa gimana! " paksa Aksa.
" Beneran ini gpp, gue gak mau nyusahin lo? "
tanya Vani sekali lagi.
" Lo gak pernah nyusahin gue Van. Cepet naik, keburu
telat! " perintah Aksa.
" I-iya " jawab Vani dengan gugup.
Akhirnya Vani pun
memutuskan untuk nebeng pada Aksa, itupun juga Aksa yang nyuruh, dia mulai naik
ke atas motor dengan berpegangan pada bahu Aksa.
" Pegangan Van! " titah Aksa.
Aksa melajukan
motornya dengan kecepatan tinggi yang membuat Vani terpaksa melingkarkan
tangannya di pinggang Aksa. Dari balik helm, Aksa tersenyum senang karena
usahanya berhasil. 15 menit kemudian, Aksa dan Vani tiba diparkiran sekolah,
para siswa menatap dengan tatapan penuh curiga dan ada juga siswi yang iri
kepada Vani karena bisa di bonceng oleh cowok most wanted nya SMA Garuda.
" Ayo turun! " perintah Aksa.
" Iya " jawab Vani.
Mereka
masuk ke kelas masing, karena memang mereka tidak satu kelas, Aksa kelas XII
sedangkan Vani kelas XI . " Baru dateng lo Van? " tanya Rena.
" Iya " jawab Vani singkat.
" Dianterin sopir lo pasti! " tebak Rena.
" No" jawab Vani.
" Maksud lo gimana, terus kalo gak sama supir pribadi
mu, lo dianterin siapa dong? masa iya dianterin setan! " bingung Rena.
" Bareng Aksa " jawab Vani dengan enteng dan
santainya, sedangkan yang disamping nya terkejut.
" Hah, kesambet apa lo tiba-tiba dianterin Aksa "
heran Rena.
" Dia yang maksa Ren " jawab Vani apa adanya.
" Van? " panggil Rena.
" Hm? " jawab Vani singkat.
" Jangan - jangan Aksa suka sama lo Van " tebak
Rena .
Vani terkejut akan tebakan Rena.
" Gak mungkin lah Ren,
yakali dia suka sama gue ,cewek paling cantik disini aja dia tolak ,
apalagi gue yang bar - bar dan jelek kayak opet
" elak Vani yang tidak percaya. Saat Vani dan Rena bercakap-cakap,
ternyata Aksa mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
" Itulah yang buat gue suka sama lo Van, sikap bar - bar lo, manis nya lo, lo gak cengeng kayak cewek yang lain " ucap Aksa dalam hatinya dan tersenyum menatap Vani.
Waktu terus
berputar, dan akhirnya bel berbunyi pertanda waktu istirahat tiba, para siswa
berhamburan pergi ke kantin, sedangkan Vani dan Rena masih di dalam kelas.
" Van, lo ke kantin gak? " tanya Rena.
" Gak Ren , gue dikelas aja mau makan bekal yang gue
bawa tadi, kamu kalo mau ke kantin, ke kantin aja gpp! " jawab Vani dengan
nada lembut.
" Atau mau gue pesenin apa gitu , nanti gue anterin ke
sini? " tanya Rena sekali lagi.
Vani tersenyum, sungguh temannya ini terlalu baik padanya.
"
" Gak usah Rena, kamu pesen sendiri aja gpp! "
jawab Vani.
" Beneran? " tanya Rena lagi memastikan.
" Iya " jawab Vani memastikan Rena.
Akhirnya Rena
pergi ke kantin, alhasil Vani di kelas sendirian, dia memakan bekalnya dengan
santai tanpa tergesa-gesa. Saat dia asik makan, tiba-tiba ada yang menepuk
bahunya , dia terkejut dan akhirnya tersedak.
" Uhuk, uhuk " Vani tersedak membuat dia
gelagapan.
" Eh eh , minum minum dulu! " suruh Aksa sambil menyodorkan
air putih kepada Vani.
Vani pun meminumnya hingga tandas.
" Uhuk, ngagetin aja lo " kesal Vani.
" Sory Van " ucap Aksa.
" Hm " jawab Vani singkat.
" Oh ya,Lo nanti ada kesibukan gak? " tanya Aksa.
" Gak ada deh kayaknya, emang kenapa ? " tanya
Vani kembali.
" Kalo gak ada kesibukan, nanti lo ikut gue , mau?
" pinta Aksa.
" Mau , emang mau
kemana? " Rena pun penasaran.
" Nanti lo tau sendiri " jawab Aksa.
" Yaelah maen rahasia - rahasiaan aja lo Sa "
jengah Vani.
" Ini di pake
nanti malem ya, dandan yang cantik! " perintah Aksa.
Aksa memberikan tas merah kecil itu kepada Vani. Ternyata
dress cantik.
" Hm, nanti gue pake " jawab Vani
" Yaudah gue pergi dulu, Assalamu'alaikum " pamit
Aksa.
" Waalaikumsalam " balas Vani dengan salam juga.
##
Malam pun tiba, sekarang sudah jam 20.00 , tepatnya.Vani
sedang memoles wajah cantik nya sambil menunggu Aksa datang menjemputnya. Dia
mengenakan dress berwarna maroon yang dipadukan dengan kulit nya yang putih ,
sangat cocok . Saat bersantai - santai, tiba-tiba bibi mengetuk pintu kamar.
" Nyonya, ada temen nyonya didepan"
ucap bibi.
" Iya Bi, suruh masuk aja! " perintah Vani.
Aksa mulai memasuki ruang tamu untuk menunggu Vani, dia
disuguhi Jus Alpukat oleh bibi. Setelah sekian lama Aksa menunggu, akhirnya
Vani menuruni tangga dengan sangat anggun
yang dilengkapi oleh dres maroon pemberian dari Aksa . Sampai membuat
Aksa terpana oleh kecantikan seorang Thaseefa Arisya Elvani.
" Cantik banget " gumam Aksa di dalam hati nya.
" Saa? " panggil Vani yang membuyarkan lamunan
Aksa.
" Eh iya, udah selesai make up nya? " tanya Aksa.
" Udah, ayo berangkat, daripada nanti keburu malem!
" ajak Vani.
" Iya, ayo " . Tiba-tiba Aksa menggandeng tangan Vani membuat gadis
itu terkejut namun dia tidak melawan untuk dilepaskan.
Akhirnya mereka memasuki mobil dan pergi ke tempat yang
mereka tuju.
" Mau kemana sih Sa? " tanya Vani kepada Aksa
karena dia penasaran.
" Nanti lo tau sendiri, sekarang tutup mata kamu pake
kain ini dulu ya ! " perintah Aksa.
" Ada aja ni anak kelakuannya " kesal Vani.
Aksa terkekeh
melihat Vani yang terus menggerutu, dia merasa gemes kepada Vani.
" Kenapa sih kok gerutu dari tadi,hm?" tanya Aksa
lembut.
" Kenapa ini pake ditutup lagi mata gue ? " tanya
Vani kesal.
" Biar kejutan " jawab Aksa santai.
" Hm, terserah " pasrah Vani.
Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, Aksa pun menuntun
tangan Vani karena matanya tertutup.
"1.. 2..3.. "
" Surprise " senyum Aksa.
" Apaan ini , kok kayak gini "
" Lo gak suka Van " tanya Aksa dengan raut wajah
kecewa.
" Suka banget , hahaha panik ya " tawa Vani yang
sudah berhasil mengerjai Aksa.
" Awas lo ya " ucap Aksa sambil menggelitiki Vani.
" Hahaha udah - udah Sa , geli! " pinta Vani
karena lelah tertawa.
" Oh ya,Ini kenapa kok kesini? " tanya Vani.
Karena ia diajak ke
sebuah taman yang indah dipenuhi oleh lampu - lampu warna warni ditambah oleh
langit malam yang bercahaya karena selalu ada bulan dan bintang yang selalu
menerangi nya.
" Van, gue mau ngomong serius sama lo! " ucap
Aksa.
" Apa? " tanya Vani.
" Tho the point aja, gue mau lo jadi pacar gue dan
hanya milik gue seorang! " jawab Aksa langsung tanpa basa basi
mengungkapkan perasaan nya.
" Hah, l-lo nembak gue Sa? " tanya Vani lagi
karena masih tidak menyangka, apakah ini mimpi.
" Iya , mau? " tanya Aksa menunggu jawaban dari
Vani.
"..... " tidak ada jawaban dari Vani.
" Van..... Yaudah kalo lo gak mau gpp, yang penting gue
udah lega bisa ngungkapin ini ke lo " ucap Aksa dengan raut wajah kecewa.
" Eh eh , buru - buru aja lo ngambil keputusan
sepihak! " ujar Vani.
" Terus jawaban lo apa? "
" Jawaban nya adalah...... "
" ... "
" Gue mau sama lo " jawab Vani yang membuat Aksa
menatap tidak percaya.
" Van, van lo beneran nerima gue? "
" Hm " jawab Vani santai.
" Akhirnya lo milik jadi milik gue seorang " ucap
Aksa dengan rasa bersyukur karena yang selama ini ia ingin kan tercapai.
" Panggil nya apa ini " tanya Vani.
" Terserah kamu sayang " jawab Aksa membuat pipi
Vani bersemu merah karena belum terbiasa dengan panggilan " Sayang "
.
" Panggil Big Baby aja ya " tanya Vani.
" Iya, senyamannya kamu " jawab Aksa dengan
senyuman yang terus merekah sambil menatap wajah cantik gadis di depannya itu
yang sekarang sudah berstatus menjadi kekasih nya.
" Kamu udah laper belum ? " tanya Aksa.
" Belum, tadi dirumah aku sudah makan " ucap Vani
karena memang dia sudah makan dirumah sebelum berangkat kesini.
" Yaudah ayo pulang, apa mau ke indomaret sebentar?
Aku beliin es krim , mau? " tawar Aksa.
" Mau " jawab Vani.
Akhirnya mereka
memutuskan untuk pergi ke indomaret dan meneruskan pulang.
15 menit kemudian, mereka sampai di depan indomaret.
" Ayo masuk sayang " ucap Aksa sambil menggenggam
erat tangan Vani memasuki Indomaret.
" Mau yang mana es krim nya , hm ? " tanya Aksa
karena melihat Vani nampak bingung memilih.
" Mau yang coklat aja deh "
" Ambil sebanyak yang kamu mau ! "
" Beneran? "
" Iya sayang! "
" Okay " jawab Vani dengan wajah yang sangat
ceria karena bisa mengambil es krim sebanyak yang ia mau
Setelah selesai memilih es krim, mereka pun ke kasir untuk
membayar dan pulang.
Sejak malam itu,
perasaan cinta semakin bertambah .
" Sayang? " panggil Aksa kepada Vani.
" Hm? " jawab Vani dengan mulut yang masih comot
dengan es krim coklatnya.
" Ya Allah gemes banget sih pacar aku kalo cemong
begini, makin cantik tau ! " puji Aksa.
" Gombal " jawab Vani.
" Aku ngomong kenyataan sayang, gak bohong, pacarku
ini memang sangat cantik tidak ada yang bisa nandingin kamu " ucap Aksa
tulus.
" Makasih ya Sa , udah mau nerima aku apa adanya,
secapek apapun kamu, jangan pernah tinggalin aku , kamu janji? " tanya Vani .
" Tenang aja ya cantik, Aksa kamu ini hanya milik
Vani seorang , Aku janji sayang, kamu
orang pertama dan terakhir yang aku cintai " tutur Aksa.
" Mau lagi es krim nya, kalo mau, aku beliin lagi
sayang? " tawar Aksa.
" Udah cukup kok " jawab Vani dengan senyuman
yang manis dan menggemaskan. Membuat Aksa gemes sendiri melihat pacar nya ini
seperti anak kecil yang sedang makan eskrim .
" Mau pulang sekarang? " tanya Aksa.
" Iya ayo " ajak Vani.
Mereka pun pulang bersama karena memang hari sudah malam.
Aksa melajukan motornya dengan kecepatan sedang menikmati angin malam yang
menenangkan.
15 menit kemudian, mereka sampai di depan rumah mewah milik
Vani.
" Sa? " panggil Vani.
" Apa sayang " Aksa menoleh ke arah Vani dengan
senyum lebar.
" Mau mampir dulu atau langsung pulang? "
" Aku langsung pulang , besok - besok aja aku mampir, sekarang kamu istirahat,
udahh malem, selamat tidur cantik " ucap Aksa sambil mengelus rambut
panjang Vani.
" Iya, Hati-hati ya, awas sampe luka, aku gak mau!
" pesan Vani.
" Siap laksanakan tuan putri " jawab Aksa dengan
mengangkat tangan dan menaruhnya di atas alis seolah sedang hormat.
Vani terkekeh pelan
melihat kelakuan Aksa yang random.
" Yaudah aku pulang dulu ya cantik, Assalamu'alaikum
" pamit Aksa dengan nada yang sangat lembut.
" Waalaikumsalam "
Aksa pun mulai melajukan motornya pulang. Saat Aksa sudah
tidak terlihat Vani pun masuk kedalam
rumahnya dan berjalan kekamar untuk tidur.
**
Ayam berkokok yang menandakan waktu pagi sudah tiba , Vani
membuka mata nya perlahan dan meregangkan otot-otot nya.