Deskripsi
adalah semacam bentuk wacana yang menyajikan suatu objek atau suatu hal
sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala
pembaca, seakan pembaca melihat sendiri objek itu.
Dalam
deskripsi pembaca melihat objek kajian secara hidup-hidup dan konkret; melihat
objek secara bulat (Keraf, 1995: 16). Deskripsi bertujuan membuat para pembaca
menyadari dengan hidup-hidup tentang apa yang diserap penulis melalui pancainderanya,
merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu
kualitas pengalaman langsung.
Dalam deskripsi
terdapat proses, yang selanjutnya penulis memindahkan kesan-kesan yang
ditangkap oleh panca inderanya melalui pengamatan kemudian merangkainya dalam
bentuk bahasa yang teratur dan disampaikan kepada pembaca dengan tujuan agar
pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.
Menurut
Keraf (1981: 94) berdasarkan tujuannya wacana deskripsi dibedakan menjadi dua macam yaitu: (1) deskripsi
sugestif dan (2) deskripsi teknis atau deskripsi ekspositoris. Dalam wacana deskripsi
sugestif penulis bermaksud menciptakan sebuah pengalaman diri pembaca,
pengalaman karena perkenalan langsung dengan objek melalui kesan atau
interpretasi. Dengan kata lain, deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan
suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi para pembaca. Di
pihak lain, deskripsi teknis atau ekspositoris hanya bertujuan untuk memberikan
identifikasi atau informasi mengenai suatu objek sehingga pembaca dapat
mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tersebut, tidak berusaha
untuk menciptakan kesan atau imajinasi pada diri pembaca.