Kamis, 27 September 2012

Menyimak


      1. Pengertian Menyimak
Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa pertama ketika manusia memperoleh bahasa. Menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai sarana berinterkasi dan komunikasi. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan pertama kali yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran sebelum keterampilan yang lain, seperti membaca, berbicara, dan menulis. Dengan demikian keterampilan menyimak adalah keterampilan terpenting sebelum melakukan kegiatan berbahasa yang lain, seperti membaca, berbicara, dan menulis.
Menyimak menurut Akhdiat (dalam Sutari 1997: 19), ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Anderson (dalam Tarigan 1994: 28), menyatakan bahwa menyimak adalah proses besar mendengarkan, menyimak, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Russel & Russel (dalam Tarigan 1994: 28), menyatakan bahwa menyimak mempunyai makna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
Menurut Tarigan (1994: 28), menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Subyantoro dan Hartono (2003: 1-2 dalam Suratno 2006), menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang
dilakukan dengan sengaja penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu
menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.
Dari pendapat beberapa para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan penuh perhatian dan pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh suatu pesan, informasi dan menangkap isi pesan tersebut yang disampaikan oleh orang lain melalui bahasa lisan yang telah disimak.


      2.Tujuan Menyimak
Menurut Shrope; Logan [et all] (dalam Tarigan 1994: 56-57), tujuan orang menyimak sesuatu itu beraneka ragam antara lain (1) menyimak untuk belajar, (2) menyimak untuk menikmati, (3) menyimak untuk mengevaluasi, (4) menyimak untuk mengapresiasi, (5) menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide, (6) menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, (7) menyimak untuk memecahkan masalah, (8) menyimak untuk meyakinkan.
Pertama, menyimak untuk belajar. Ada orang yang menyimak untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran pembicara. Kedua, menyimak untuk menikmati. Menikmati yang dimaksud adalah untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atas yang diperdengarkan. Ketiga, menyimak untuk mengevaluasi. Menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai apa-apa yang dia simak itu (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngaur, logistak logis, dan lain-lain). Keempat, menyimak untuk mengapresiasi. Menyimak dengan maksud agar dia dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu. Kelima, menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide. Orang menyimak dengan maksud agar dia dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat. Keenam, menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi. Orang yang menyimak ini membedakan mana bunyi yang membedakan arti (distingtif) dan mana bunyi yang tidak membedakan arti. Ketujuh, menyimak untuk memecahkan masalah. Orang yang menyimak agar bisa memecahkan masalah secara kreatif dan analisis. Kedelapan, menyimak untuk meyakinkan orang. Orang menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan (menyimak secara persuasif).
Tarigan (1991: 5), menyimak mempunyai tujuan (1) mendapatkan fakta, (2) menganalisis fakta, (3) mengevaluasi fakta, (4) mendapatkan inspirasi, (5) menghibur diri, (6) meningkatkan kemampuan bicara. Secara umum, tujuan menyimak adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Sedangkan secara khusus, tujuan menyimak adalah: (1) untuk memperoleh informasi, (2) untuk menganalisis fakta, (3) untuk mendapatkan iinspiransi, (4) untuk mendapatkan hiburan, (5) untuk memperbaiki kemampuan berbicara, dan (6) untuk membentuk kepribadian (Soenardji dalam Suratno 2006). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi, untuk menganalisis data, dan untuk mendapatkan hiburan.    
      3. Manfaat Menyimak
Menurut Setiawan (dalam Suratno 2006), manfaat menyimak adalah sebagai berikut ini:
Pertama,menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi kemampuan siswa, sebab menyimak mempunyai nilai informatif, yaitu memberikan masukan pada kita agar lebih berpengalaman.
Kedua, meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan khazanah ilmu kita.
Ketiga, memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu dan puitis. Komunikasi menjadi lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif jika orang banyak menyimak.
Keempat,memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta membina sifat terbuka dan objektif. Orang cenderung lebih lapang dada, dapat menghargai pendapat dan keberadaan orang lain, tidak picik, tidak sempit lapang dada, tidak fanatik kata jika orang banyak menyimak.
Kelima, meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. Lewat menyimak kita bisa mengenal seluk-beluk kehidupan dengan segala dimensinya. Kita dapat merenungi nilai kehidupan jika bahan yang disimak baik sehingga tergugah semangat kita untuk memecahkan masalah.
Keenam, meningkatkan citra artistik, jika yang kita simak itu merupakan bahan yang isinya semakin halus dan bahasanya indah. Banyak orang yang menyimak dapat menumbuhsuburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya orang lain serta meningkatkan selera estetis kita.
Ketujuh, menggugah kreativitas dan semangat mencipta agar kita mampu menghasilkan ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Dengan menyimak kita mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, serta pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan mendorong kita agar giat berkarya dan kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Mereka tentang Aku

“Kasih sayang sebagai dasar pendidikan” itulah judul artikel yang kubaca pada mala m ini. Artikel ini ditulis  oleh Dr. Dedi Supriadi d...